JEDDAH - Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi, Kamis lalu mengumumkan bahwa delegasi Iran menolak untuk menandatangani kesepatan mengenai perencanaan haji tahun ini, seperti yang dilaporkan Saudi Press Agency mengutip pernyataan dari kementerian  itu.

Kementerian Haji mengatakan bahwa Iran memutuskan untuk melarang warganya berhaji tahun ini.

“Iran merupakan satu-satunya negara yang menolak untuk menandatangani kesepakatan haji. Iran menuntut sejumlah persyaratan yang tidak dapat diterima,” demikian isi pernyataan Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi. Permintaan Iran antara lain pemberian visa di dalam negeri Iran dan aturan transportasi yang akan memisahkan jamaah antara Iran dan jamaah lainnya dalam penerbangan.

Kementerian Haji dan Umroh mengatakan, Arab Saudi menerima semua jamaah dari seluruh dunia, dari seluruh latar belakang negara dan sekte, serta tidak akan melarang Muslim mana pun untuk mengunjungi kota suci. Tapi kunjungan itu harus dilakukan melalui sistem dan pedoman yang mengatur masalah haji.

Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi juga mengklarifikasi bahwa otoritas Arab Saudi tidak pernah mengeluarkan larangan pada jamaah Iran untuk mengunjungi Arab Saudi untuk melakukan umroh.

“Malah, pelarangan tersebut datang dari pemerintah Iran sejak mereka menganggap hal itu sebagai cara untuk menekan pemerintah Saudi,” lanjut pernyataan tersebut seperti dikutip saudigazette.com.sa, Jumat (13/5/2016).

Selain itu, Kementerian Haji dan Umroh menyatakan bahwa “Kepemimpinan, pemerintah serta penduduk Saudi menerima dan merasa terhormat untuk melayani para jamaah haji dan umroh maupun pengunjung dua masjid suci yang berasal dari semua bangsa, mempertimbangkan bahwa pelayanan ini merupakan tugas Islam paling penting.”

Setiap tahun, Kementerian mengundang pejabat resmi yang bertanggung jawab dalam hubungan haji dan umrah dari Arab dan negara-negara Islam, serta dari negara non-Muslim yang memiliki populasi Muslim untuk membahas dan mendiskusikan pengaturan dan keperluan jamaah dari masing-masing negara. Sekitar 78 negara, termasuk Iran, mengirim delegasi mereka setiap tahunnya.

Mengenai keperluan haji tahun ini, Kementerian itu mengatakan Kepala Organisasi Haji Iran Saeed Oouhdi telah diundang untuk datang ke Arab Saudi untuk mendiskusikan keperluan jamaah Iran melalui sebuah surat yang dikirim oleh Kementerian Haji.

Delegasi Iran yang dipimpin Oouhdi telah tiba dan berdiskusi dengan pejabat resmi kementerian mengenai semua hal yang berhubungan dengan jamaah Iran.

Meskipun begitu, delegasi Iran menolak untuk menandatangani kesepakatan, kecuali jika beberapa syarat dipenuhi. Syarat itu termasuk memberi visa untuk jamaah mereka dari dalam Iran dan memisahkan jamaah Iran dari jamaah Arab ketika berada di penerbangan, tetapi hal tersebut bertentangan dengan tindakan internasional

Adapun untuk penerbitan visa, kementerian telah menjelaskan bahwa mereka bisa mendapatkan visa Haji secara elektronik dengan menyediakan data jamaah mereka, menggunakan sistem standart elektronik untuk jamaah luar negeri.***