INDIA - Peristiwa mengerikan terjadi di Desa Badi, Distrik Khargone, Madya Pradesh, India. Warga desa itu melakukan bunuh diri secara massal karena percaya ada ''roh jahat'' mengganggu desa mereka. Dalam tiga bulan pertama tahun ini saja sudah ada 80 warga di desa itu yang bunuh diri.

"Dalam tiga bulan pertama tahun ini, 80 warga bunuh diri," kata polisi Khargone, Amit Singh, sebagaimana dikutip Dream dari laman Times of India, Jumat 13 Mei 2016.

Fenomena bunuh diri ini memuat pemuka kampung yang baru saja dipilih, Rajendra Sisodiya, merasa tertekan. Dia memutar otak bagaimana bisa menghentikan kasus-kasus bunuh diri di desa itu.

Apalagi, Sisodiya menjabat sebagai pemimpin kampung menggantikan sepupunya, Jeevan Sisodiya, yang juga tewas bunuh diri. Ibu dan saudaranya juga tewas mengenaskan dengan cara serupa.

Desa Badi berpenghuni 2.500 jiwa. Dua dekade terakhir, ada 350 orang yang bunuh diri di desa itu. "Ada 320 keluarga di desa kami dan setidaknya satu dari masing-masing keluarga ada yang bunuh diri," kata Sisodiya.

Banyak penduduk yang yakin, fenomena bunuh diri ini merupakan campur tangan setan. Namun psikiater yakin aksi bunuh diri ini lebih didasari oleh tekanan sosial. Desa Badi memang masuk dalam daftar 250 daerah yang tertinggal.

Menurut seorang psikiater, Srikanth Reddy, aksi bunuh diri warga Badi ini berkaitan dengan rasa depresi dan schizofrenia. Kemungkinan karena penggunaan pestisida di perladangan yang sangat berlebihan.

"Depresi bukanlah sesuatu yang mudah diidentifikasi bagi warga di sini. Ketika mereka tak dapat menemukan alasan apapun, mereka mengasosiasikan fenomena itu sebagai kehadiran setan," kata Reddy.

Sebagian penduduk di Khargone --khususnya Desa Badi-- menanam kapas. Dan kegagalan panen telah menghempaskan harapan mereka. Faktor itu pula yang menyebabkan tekanan keuangan bagi penduduk.

Terlepas dari kesulitan keuangan, tambah Reddy, kemungkinan ada penyebab lain yang melatarbelakangi aksi bunuh diri di Desa Badi. Dia menyebut sebuah hasil penelitian di sebuah daerah di China, yang warganya juga bunuh diri massal, ternyata berkaitan dengan penggunaan insektisida yang sangat beracun dan menimbulkan depresi.

"Bunuh diri di Badi dan Khargone pada umumnya, oleh karena itu, perlu diselidiki," tambah Reddy.***