MEDAN - Pada tanggal 8 Mei 2024, di Uposathagara Vihara Saddhavana telah menjadi moment penting bersejarah, dimana hari tersebut diresmikannya Candi Eyang, peletakan Relik Buddha Sakyamuni yang diberikan oleh Sangharaja Thailand serta peletakan Relik Mendiang Bhante Jinadhammo Mahathera dan Para Acariya lainnya. Candi tersebut dibangun untuk menghormati dan mengingat perjuangan mendiang Y.M. Bhante Jinadhammo Mahathera semasa hidupnya, membangun Buddhasasana di Bumi Nusantara ini khususnya di pulau Sumatera.
 
Dalam hari peresmian tersebut juga menjadi sebuah moment penting, dimana Para Bhikkhu Sangha Khususnya Theravada yang ada di Indonesia dapat berkumpul bersama dalam melaksanakan kegiatan peresmian Candi Eyang.
 
Terpantau di lokasi saat itu adalah Bhante Maha Srinuan mewakili Sangharaja Thailand (STT) , Bhante Wongsin mewakili STDI, Bhante Khanit Mewakili SDDI, Bhante Maha Dhammadhiro Mahathera Mewakili STI dan Bhante Thanavaro Mahathera selaku tuan rumah mewakili SAGIN.
 
Dalam kesempatan ini, Kelvin Ongko selaku Ketua Panitia acara, sangat berbahagia dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Buddha yang telah hadir dan juga kepada Ibu I Dewa Ayu Putu Teguh Mahasari, Asisten Stafsus Presiden Ri yang juga hadir, serta semua Relawan.
 
"Mengingat lokasi Vihara berada sangat jauh dari kota Medan, tetapi semangat dan antusias umat hadir dalam acara ini sangat luar biasa," ujar Kelvin.
 
Tamrin selaku ketua Yayasan Buddha Indonesia, mengungkapkan kebahagiaan yang luar biasa karena acara berjalan dengan sukses dan pesan mendiang Y.M. Bhante Jinadhammo, Mahathera telah diwujudkan dalam moment tersebut, yaitu menjadi umat Buddha yang universal dan dapat bersatu.