Destinasi Danau Toba Sebagai Ekologi dan Pelestarian Nilai-nilai Sosial

Minggu, 08 Oktober 2017 14:06 WIB

Degradasi Sosial

Dampak negatif lain dari industri wisata itu adalah dari aspek sosial. Yakni, tergerusnya nilai-nilai sosial serta tatanan hidup masyarakat yang selama ini mengacu kepada norma dan adat-istiadat.

Tergerusnya nilai-nilai itu telah menimbulkan pergeseran cara pandang yang disertai dengan perubahan karakter. Nilai-nilai yang dibawa wisatawan sering bertentangan dengan nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat lokal.

Ironisnya, meski bertentangan, namun faktanya kerap kali nilai-nilai masyarakat lokal itu justru yang tergerus. Contoh klasik adalah trend pergaulan bebas, konsumsi alkohol dan obat-obatan.

Sudah menjadi rahasia umum, sebagian besar wisatawan tidak lepas dari hal itu. Pemerintah pun sering “menutup” mata terhadap itu. Alhasil dampak ikutan yang dibawanya berimbas kepada masyarakat. Di antaranya maraknya kejahatan seksual, kawin kontrak atau bahkan perdagangan manusia, seperti yang sudah terjadi di berbagai objek wisata lain di Indonesia.

Semua dampak negatif itu merupakan tantangan yang harus dicari solusinya. Tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga pelaku-pelaku yang bergerak di bidang jasa wisata.

“Perlu ada aturan yang ketat. Jangan sampai karena uang, semua kita gadaikan,” kata Eduward.

Di luar itu, para wisatawan juga harus menyadari bahwa ia juga harus bertanggung jawab dengan daerah yang dikunjunginya. Bertanggung jawab secara hukum maupun moral.

Bagaimana pun wisatawan adalah tamu yang harus dihormati. Tetapi tamu juga wajib menghargai tuan rumah yang didatanginya. Wisatawan bukanlah dewa yang boleh melakukan apa saja di tempat yang ia datangi.

Editor
: