JAKARTA - Program pengembangan kapasitas Start Up untuk sektor manajemen persampahan atau ekonomi sirkular melalui program Circular Jumpstart, berakhir sudah. Program kolaborasi antara Ecoxyztem dengan Greeneration Foundation merupakan bagian dari The 4th Indonesia Circular Economy Forum (ICEF), telah diselenggarakan selama 2 bulan dengan menghadirkan 23 mentor ahli ke dalam 9 kelas pembelajaran dan ditutup dengan satu sesi Demo Day pada 22 Juli 2021 kemarin.

Demo Day atau sesi presentasi ide bisnis tersebur diikuti sebanyak 15 Start Up yang telah terpilih dan diberikan penjurian oleh 6 juri yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari impact investor, pengusaha sektor lingkungan, hingga akademisi.

Ecoxyztem sebagai penyelenggara akhirnya menutup keseluruhan program dengan diumumkannya beberapa pemenang yang mendapatkan hadiah berupa dana hibah sebesar 50 juta rupiah dan bantuan in kind bernilai hingga lebih dari 300 juta rupiah untuk tiga pemenang utama.

“Sebuah tantangan besar bagi kami penyelenggara untuk melaksanakan kelas pengembangan Start Up mulai dari product design, legal, hingga financing model Start Up semuanya melalui media online. Namun justru karena online pula kami juga bisa menerima kepesertaan beberapa Start Up bergerak di bidang ekonomi sirkular dari luar Jabodetabek, misalnya Medan, Bandung, Malang, Jogjakarta, dan Bali. Bahkan beberapa mentor kami juga datangkan dari luar negeri,” ujar CEO dari Ecoxyztem Jonathan Davy selaku penyelenggara Circular Jumpstart, Jumat (23/7/2021).

The 4th Indonesia Circular Economy Forum (ICEF) yang dilaksanakan sejak 21 hingga 23 Juli 2021, telah mampu mengumpulkan seluruh pemangku kebijakan di sektor ekonomi sirkular mulai dari Kementerian terkait, duta besar negara sahabat, dan petinggi perusahaan multinasional yang memiliki perhatian khusus untuk masalah persampahan di Indonesia. Sedangkan program Circular Jumpstart yang menjadi bagian dari rangkaian ICEF dapat memberikan satu warna berbeda, dimana inovasi anak muda dalam model bisnis Start Up yang dapat menjawab permasalahan lingkungan diberikan ruang dan panggung yang sama, setara dengan pemangku kebijakan lainnya.

Selain Turtle Safe sebagai pemenang utama, adapula Litecon, dan Robries sebagai Runner Up yang akan mendapatkan bantuan in kind dari Xendit selaku sponsor. Ketiga belas finalis Start Up lainnya adalah Qyos, Koinpack, Bell Society, Ravelware, Passar, Plus Treat, TWFT, Surplus, Ecoplast, Bali Recycle Up, Growcycle, dan Dioola.

Bijakasana Junerosano selaku Founder of Greeneration Group sangat bangga dengan penyelenggaraan Circular Jumpstart tahun ini, karena dapat menjadi kunci utama munculnya solusi permasalahan lingkungan sehingga dapat melengkapi seluruh rangkaian diskusi yang diselenggarakan dalam ICEF.

“Circular Jumpstart adalah langkah konkret kami untuk mendorong munculnya percepatan solusi permasalahan lingkungan, karena bila masalah lingkungan sulit untuk dihentikan maka kecepatan solusi harus berkali lipat lebih cepat, lebih kuat sehingga dapat mengejar ketertinggalan perbaikan lingkungan,” jelasnya.

Sebagai pemenang utama dari program Circular Jumpstart, Turtle Safe yang merupakan sebuah Start Up yang bergerak untuk memberikan solusi persampahan dengan mensimplifikasi produk pembersih menjadi bentuk tablet tanpa kemasan plastik yang ramah lingkungan, menyatakan kegembiraannya bisa mengikuti kelas dari berbagai ahli dan bahkan bisa mendapatkan bantuan berupa hibah yang nantinya bisa digunakan untuk pengembangan bisnis dan penelitian untuk menyempurnakan produk mereka.

“Kami merasa beruntung menjadi bagian dari program Circular Jumpstart yang dikelola dengan baik oleh Ecoxyztem, selain itu menjadi bagian dari kumpulan founders Start Up yang memiliki misi yang sama juga menjadi semangat tambahan bagi kami untuk memberikan solusi dalam usaha menyelamatkan bumi dan lingkungan,” Ujar Irene Veliana CEO dari Turtle Safe.

Tidak berhenti di sini, kolaborasi ini diharapkan akan terus berlanjut dan bertumbuh seperti yang tercermin dengan ramainya aktivitas interaksi antar audience pada chatbox zoom webinar.

Berbagai organisasi support bagi Start Up seperti Venture Capital, Venture Builder, Asosiasi Perusahaan di bidang Pembangunan Berkelanjutan, hingga akademisi universitas secara terbuka sudah menyatakan keinginannya untuk terlibat aktif dalam tindak lanjut program setelah Circular Jumpstart.

Hal senada juga disampaikan para juri pada saat sesi komentar di Demo Day, Maria R Nindita Radyati, Ph.D, sebagai Founding Director of CSR-Sustainability Trisakti.

”Saya sangat terkesan dengan ide besar dari generasi muda yang sangat termotivasi untuk menyelamatkan bumi, mungkin masih ada beberapa hal yang perlu diasah kembali mengenai fokus produk sehingga dapat sesuai dengan segmentasi pasar. Namun, secara keseluruhan ini adalah program yang sangat baik sehingga selamat kepada semua yang terlibat, dan saya tertarik untuk melihat keberlanjutan kolaborasi setelah program Circular Jumpstart,” tandasnya.

Sementara itu, CEO SCI/Litecon, Iwan Tirta menyampaikan harapannya, semoga Circular Jumpstart bisa menjadi momentum bangkitnya para start up yang bergerak di bidang lingkungan, sehingga bisa menimbulkan efek bola salju yang lebih besar lagi terutama awarnes di masyarakat mengenai pola hidup dan konsumsi yang lebih ramah lingkungan.

"Sehingga ekosistem sirkular dan para ecopreneure bisa sama-sama menjadi sustainable dan win-win bagi semua pihak termasuk environment itu sendiri," harapnya.