MEDAN - Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Kota Medan, Muh Fadly, menyemangati Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) yang terdampak banjir. Terlebih lagi, banjir akibat luapan sungai tersebut terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang entah sampai kapan berakhirnya.

"Selain menyemangati PTPS yang terdampak banjir tersebut, kita juga meminta kepada seluruh jajaran Panwascam untuk berkoordinasi dengan PPK serta stakeholder yang ada untuk memetakan TPS yang terkena banjir," ujar Muh Fadly, Jumat, (4/12/2020).

Lebih lanjut dijelaskannya, PTPS yang akan bertugas mengawas di hari pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Koya Medan di TPS 9 Desember 2020 mendatang harus tetap semangat.

"Kita harus tetap semangat ya bapak/ibu. Kami memahami kondisi saat ini," jelas Koordinator Divisi (Kordiv) Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Medan ini.

Hal senada juga disampikan oleh Julius Anggiat Lamhot Turnip.

Bahkan, Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Medan ini mengajak untuk memberikan dukungan dan doa bagi masyarakat yang terkena dampak terlebih jajaran pengawa mulai dari Panwascam PKD dan PTPS.

"Bahwa tidak ada satupun yang mengingini hal tersebut. Namun dengan adanya dukungan kita, mereka-mereka yang mengalami dapat tetap kuat dan semangat dalam menjalani aktivitasnya," tuturnya.

Sebelumnya, hujan lebat mengguyur kota Medan sepanjang malam hingga pagi hari, Jumat (4/12/2020), membuat sejumlah rumah warga terkena banjir di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan di kawasan bantaran Sungai Deli di Kecamatan Medan Maimun, air mencapai setinggi pinggang orang dewasa.

Tak luput pula, beberapa rumah PTPS di kelurahan Kampung Baru, Aur, Sei Mati, Suka Raja, Jati, Kecamatan Medan Maimun dan sejumlah besar kawasan Kota Medan terkena banjir.

Seyogyanya para PTPS ini mulai aktif bekerja menjelang hari pemungutan 9 Desember 2020, namun mereka dipaksa untuk menyelesaikan persoalan banjir.