MEDAN - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PB-BPBD) Kota Medan mencatat sebanyak 2.246 rumah terdampak banjir.

 

Jumlah ini tersebut tersebar di 9 kecamatan dan 13 kelurahan di Kota Medan.

"Dari jumlah tersebut, 5 orang dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang dinyatakan hilang," ujar Sekretaris BPBD Kota Medan, Nurly, Jumat (4/12/2020) malam.

Lebih lanjut dijelaskannya, secara keseluruhan di 9 kecamatan, debit air mulai menyusut hingga 70 persen pada Jumat sore.

"Kendati air sudah mulai surut, namun hujan masih terus melanda sebagian besar wilayah kota Medan dan sekitarnya," jelas Nurly.

Ditambahkan Nurly, korban terbanyak terdapat di Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia yakni mencapai 1500 Kepala Kelurga (KK) yang terdampak terdiri dari 4672 jiwa yang menghuni 692 rumah.

"Disusul kelurahan Cinta Damai 1000 KK, 3167 jiwa dan 381 rumah di kecamatan yang sama," tambahnya.

Kemudian, sebut Nurly, Kecamatan Medan Petisah, disusul Medan Polonia, Kecamatan Medan Baru, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Maimun, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Labuhan.

"Selain Medan Helvetia, di masing-masing kecamatan tersebut di atas, tercatat kecamatan Medan Maimun mengalami dampak terparah di antara kecamatan itu," sebutnya.

Kendati demikian, katanya, BPBD beserta stakeholder terkait, TNI-Polri ,PMI dan relawan kemanusiaan terus memantau dan stanby di seputaran Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga stuasi aman dan terkendali di lokasi banjir.

"Pusdalopds BPBD terus memantau dan melakukan pengecekan dan pendataan di lapangan untuk menginventarisir kerusakan sarana prasarana yang ada," pungkasnya.