MEDAN - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara membatalkan perjalanan dua Kereta Api akibat banjir melanda Kota Tebing Tinggi. Karena, perlintasan KA terendam banjir sehingga tidak bisa dilalui. Hal tersebut, dibenarkan Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi VIVA.co.id dikutip Minggu 29 November 2020.

Ia mengatakan, pembatalan perjalanan kereta api, dengan rute Medan-Tebing Tinggi-Pematang Siantar.

"KA U69 & KA U70, kami batalkan operasinya hari ini (Sabtu). Penumpang kami kembalikan bea tiketnya 100 persen," ungkap Mahendro.

Mahendro mengungkapkan, jalur perlintasan kereta api di Kota Tebing Tinggi, informasi terakhir banjir dengan kondisi air tergenang setinggi 18 cm. Hal itu, membuat perlintasan tidak bisa dilalui secara keamanan operasional keselamatan perjalan kereta api.

"Selanjutnya menunggu banjir surut. Kemudian, akan dilakukan perbaikan jalur untuk memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan KA," tutur Mahendro.

Dengan kondisi banjir belum surut di Kota Tebing Tinggi, Mahendro mengatakan perjalanan kereta api dengan jadwal Minggu, 29 November 2020 belum bisa dipastikan akan tetap dioperasikan.

"Ada kemungkinan seperti itu (tidak dioperasikan). Tergantung apakah menggenangi jalur KA atau tidak. Informasi terakhir banjir masih menggenang setinggi 18 cm dari atas kepala rel," tutur Mahendro.

Berdasarkan informasi diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi, 5 Kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Padang Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Rambutan, Kecamatan Bajenis, dan Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Sedangkan, terdapat 3.122 Kepala Keluarga yang rumahnya terendam banjir.

BPBD Tebing Tinggi dibantu TNI/Polri melakukan evakuasi warga yang terkena dampak besar dari banjir tersebut. Termasuk, Pemerintah Kota Tebing Tinggi sudah mendirikan posko dan dapur darurat.