JAKARTA - Ternyata pandemi Covid 19 yang melanda dunia dimanfaatkan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto untuk menata ulang sistem pembinaan wushu. Langkah sukses menggelar Virtual Wushu Championships Indonesia Series - 1 Khusus Taolu merupakan langkah awal dalam menjaring atlet-atlet junior berkualitas yang bakal dipersiapkan menuju event internasional. Kini, PB WI kembali menggelar Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II yang mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), 1-11 Desember 2020. 

"Di seri I telah menjaring 190 atlet junior dan di Seri II akan kembali dijaring 190 atlet potensial dari kategori A,B dan C. Mereka nantinya akan diseleksi kembali melalui Virtual Wushu Champipnships Indonesia 2021 untuk menjaring 50 atlet junior terbaik yang akan dipersiapkan tampil pada ajang event internasional. Ini sesuai instruksi pak Airlangga Hartarto yang ingin adanya program pembinaan atlet berjenjang dan berkesinambungan dalam upaya melahirkan pengganti juara dunia Lindswel Kwok dan Edgar Xavier Marvelo ke depan," kata Sekjen PB WI, Ngatino di Jakarta, Kamis (26/11/2020). 

Terbosan yang dilakukan PB WI ini mendapat sambutan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah atlet dan sasana yang berpartisipasi. Pada Seri I tercatat 632 atlet dari 50 sasana wushu se-Indonesia sedangkan pada Seri II telah tercatat 1.000 atlet (804 atlet wushu nomor Taolu dan 166 atlet wushu tradisional) dari 83 sasana wushu.  "Jumlah atlet wushu yang tampil di nomor Taolu itu tidak termasuk 190 atlet terbaik pada Seri I. Ini menjadi bukti begitu antusiasnya sasana wushu dalam menjalankan program pembinaan atlet," jelasnya. 

Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II kali ini memang terlihat istimewa. Selain mempertandingkan nomor tradisional untuk memberikan tempat kepada perguruan wushu, 12 atlet terbaik dari tiga sasana pada Seri I yakni Rajawali Sakti Jakarta, Laba-laba Sakti Jakarta dan Yasanis Surabaya akan berlaga dengan atlet sasana wushu dari Singapura, Brunai, Macau, dan Kazakhstan. 

Atlet wushu Rajawali Sakti saat tampil di Virtual Wushu Championships Seri I.

"Kita memang sengaja mengundang atlet junior wushu negara lain untuk menambah jam terbang atlet junior terbaik di Virtual Wushu Championships Seri I. Sebab, sasana yang kita undang tercatat sebagai sasana yang banyak melahirkan atlet nasional di keempat negara tersebut," jelasnya. 

Program Virtual Wushu Championships Indonesia yang diluncurkan PB WI ini sekaligus menjadikan sasana sebagai ujung tombak pembinaan. Sebab, atlet-atlet junior dari berbagai sasana punya kesempatan untuk bisa menembus. 

"Lewat Virtual Wushu Championships Indonesia tak ada lagi ýang bisa ditutupi. Keberadaan atlet potensial yang ada di sasana besar atau kecil akan terpantau," katanya. 

Lebih jauh Ngatino juga mengungkapkan pihaknya akan mencari format yang tepat untuk mempertandingkan nomor Sanda. "Nomor Sanda sedang dicarikan formatnya. Bisa saja akan digelar tahun depan tanpa penonton . Prinsipnya pertandingan tidak boleh terhenti karena pandemi Covid 19,"  tutupnya.  ***