JAKARTA -Anggota Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid, berpandangan bahwa sosok kepala Kepolisian RI (Kapolri) mendatang, harus memiliki kedekatan dengan presiden. Hal itu, disampaikan Jazilul dalam diskusi gelaran Koordinatorat Wartawan Parlemen (KWP) yang bekerjasama dengan biro pemberitaan DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (26/112020). Pada dasarnya, Gus Jazil sapaan akrabnya menjelaskan, sosok calon Kapolri telah memilii kriteria tersendiri berdasarkan peraturan perundangan. Ada syarat kepangkatan, dan lain sebagainya. Dan Jazilul, memastikan bahwa pihaknya akan berpegang pada ketentuan-ketentuan formal itu.

Tapi nantinya, di antara beberapa sosok yang mungkin berkesesuaian dengan syarat formal tersebut, menurut Jazilul penting juga untuk dilihat, siapa yang memiliki kedekatan dengan presiden dan bisa harmoni dengan arah kebijakan pembangunan presiden.

"Di antara mereka, (mana, red) yang memiliki kedekatan dengan presiden, yang harmoni," kata Gus Jazil.

Menimbang kondisi aktual bahwa Indonesia tengah berada dalam situasi pandemi dimana perekonomian nasional juga menurun, lanjut Jazilul, dibutuhkan Kapolri yang matang dan bijaksana. "Cepat dan tepat dalam bertindak mengatasi segala potensi gangguan keamanan dan ketertiban,".

"Sebab kunci dari pembangunanan adalah keamanan dan ketertiban," tandasnya.

Seperti diketahui, konstruksi hukum pemilihan Kapolri yang berlaku di Indonesia saat ini, selain Undang-Undang juga ada Tap MPR RI nomor 7/2020. Pertimbangan pemilihan Kapolri juga menjadi hak DPR RI. Teknisnya, setelah Kompolnas merekomendasikan nama kepada presiden, presiden akan mengusulkan nama yang dipilih presiden kepada DPR untuk mendapat pertimbangan DPR.****