ASAHAN - Menciptakan generasi unggul dan berkualitas tidak terjadi dalam hitungan hari, namun harus melalui sejumlah tahapan. Kegemaran membaca merupakan aktivitas yang mudah, akan tetapi sulit meluangkan waktu untuk melaksanakannya.

Demikian diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional RI, Drs Deni Kurniadi M.Hum, pada kegiatan 'Peningkatan indeks literasi masyarakat dalam mendukung terwujudnya sumber daya manusia ungggul menuju Indonesia maju tahun 2020' yang digelar Perpustakaan Nasional RI, didukung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan, Senin (23/11/2020).

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Asahan atas berbagai program yang dibuat demi menguatkan indeks literasi masyarakat, khususnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan.

Lebih lanjut Deni mengatakan keluarga memegang andil penting dalam memupuk budaya membaca, ketika membaca sudah merupakan kebiasaan maka selanjutnya kegiatan membaca akan membudaya dan akan membentuk karakter seseorang.

Deni juga menambahkan perlunya perpustakaan melakukan transformasi yang berbasis inklusi sosial dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, dengan mewujudkan empat peran perpustakaan masing-masing; sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pusat kebudayaan.

Kemudian perpustakaan, dirancang lebih berdaya guna bagi masyarakat, menjadikan perpustakaan sebagai wadah untuk menemukan solusi dari permasalahan kehidupan masyarakat serta memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Deni juga menyampaikan kegiatan ini sangat penting dilakukan karena sebagai salah satu upaya meningkatkan pengetahuan dan literasi masyarakat Kabupaten Asahan.

"Ini merupakan salah satu aksi pemerintah yakni Perpusnas dalam mewujudkan 2020-2024 pembangunan SDM yang hakikatnya perilaku membaca, budaya kolektif membaca. Membaca merupakan transfer ilmu pengetahuan, struktur pemikiran yang produktif untuk kemajuan masyarakat," tutur Deni.

Sementara itu, Prof. DR. Ir. Johar Arifin Husein, anggota Komisi X DPR RI, memaparkan peranan legislatif dalam membuat regulasi dan menyetujui anggaran untuk mendukung program prioritas nasional transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

"Setidaknya di Komisi X DPR RI telah mengesahkan dua (2) Undang-undang penting terkait literasi yaitu UU Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem perbukuan dan UU Nomor 13 tahun 2018 tentang Serah simpan karya cetak dan karya rekam," kata Johar.

Pj Bupati Asahan dalam sambutannya yang disampaikan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan Misli M Noor, SH, MSi menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta dapat mengembangkan kegiatan yang diselenggarakan tersebut untuk mendukung terwujudnya SDM unggul khususnya di Kabupaten Asahan.

“Pemerintah Kabupaten Asahan sangat berterimakasih atas ditetapkannya Kabupaten Asahan sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan 'Peningkatan indeks Literasi Masyarakat pada hari ini'," ucap Misli.

Acara ini dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Utara Ir. Helen Purba, MM, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Nasional Dr. Adin Bondar, MSi, Pegiat Literasi Kabupaten Asahan, Tarida Ilham Manurung, MPd dan unsur Forkopimda.