LANGKAT - Diperkirakan seluas 300-an hektar (ha) lahan petani terkendala lansir pasca banjir bandang Landak River Bahorok, yang terjadi Rabu (18/11/2020) dini hari lalu yang mengakibatkan putusnya jembatan gantung Salang Pangeran desa Timbang Lawan berdekatan dengan batas Desa Lau Damak.

Saat ini, jembatan gantung tersebut hanya menyisakan pondasi serta sebagian kabel selling dan plat besi/lantai.Biasanya jembatan ini dimanfaatkan petani karet dan kelapa sawit untuk melansir hasil pertanian ke daerah seberang.

Kepala desa Timbang Lawan, Malik Nasution yang dikonfirmasi, Senin (24/11/2020) menyebutkan setidaknya 70-an Ha lahan warganya berada diseberang Sei Landak. Terdiri dari lahan pertanian karet dan kelapa sawit.

Lahan tersebut dibangun tahun 2018 bersumber dari anggaran Dana Desa (DD). Namun pasca jembatan putus, pemilik lahan kesulitan mengeluarkan hasil produksi.

"Diseberangkan atau lansir melalui sungai, sekira 50 M, jika hujan /banjir menjadi kendala utama bebernya. Terbenani akibat adanya penambahan biaya cost lansir saat panen," ujarnya.

Tak jauh beda penuturan Kepala Desa (Kades) Lau Damak, Ngemat Ginting mengaku setidaknya ada 200-an Ha lahan pertanian warganya membutuhkan fasiltas jembatan saat panen.

Umumnya warga masih bertahan dengan tanaman karet (Havea Bracilirncies) karena wilayah berbukit dan belum dilengkapi sarana infrastruktur yang memadai.

Disinggung tentang alternatif jalur lain, Ginting membenarkan ada jalan setapak namun mengeluarkan hasil produksi menempuh jarak yang lebih panjang dan menambah jarak.

"Kembali lagi ke saat sebelum jembatan dibangun, warga menerobos sungai dikala panen produksi," bebernya.

Menjawab wartawan dikatakannya didesanya (daerah seberang-red) ada beberapa gua yang telah mulai dikunjungi wisatawan. "Namun putusnya jembatan gantung, akses wisata juga akan tertutup akibat tidak adanya kunjungan," ungkapnya.

Diakhir perbincangan, Ginting berharap adanya perhatian khusus, dengan membangun kembali jembatan gantung berukuran 1,8 M X 40 M sehingga menyambung kembali akses ke seberang mengurangi beban petani.