MEDAN -  Mirisnya kondisi birokrasi Kota Medan kembali terungkap dalam blusukan Bobby Nasution bersama Partai Gerindra di Jalan Mahkamah Gang Ampera, Medan Kota, Minggu (22/11/2020). Seorang ibu rumah tangga, Hotmaida Harahap menyampaikan keluhannya kepada menantu presiden Joko Widodo (Jokowi) ini terkait sulitnya pengurusan administrasi kependudukan di Medan.

"Sulit kali urus administrasi kependudukan di sini pak Bobby. Padahal cuma mau buat surat pengantar, payah sekali jumpa sama lurahnya. Cuma mau urus surat pindah dari Sukaraja ke sini (Jalan Mahkamah Gang Ampera)," ujar istri Aparatur Sipil Negara (ASN) ini dengan penuh emosi.

Alhasil, sudah 2 tahun tinggal di Kota Medan, Hotmaida dan keluarga baru mengantongi KTP sejak 8 bulan yang lalu. Itupun setelah cukup banyak perjuangan. "Disini, lurah pun kita tidak kenal, administrasi kependudukan di kelurahan ini sangat jauh beda dari di luar kota. Beda kali dengan pengurusan di Tapsel (Tapanuli Selatan)," ungkap perempuan berjilbab merah ini.

Menjawab Hotmaida, Bobby mengaku untuk kepemimpinannya nanti, dia memang telah merancang sistem digital, sehingga warga tidak perlu lagi bawa surat pengantar. Selain itu, diterapkan sistem reward punishman. "Kalau lurah tidak mau ketemu warga tak akan kita beri reward," ungkapnya.

Dipandu Ketua DPC Gerindra Kota Medan, Ihwan Ritonga, Bobby juga menjenguk Dewi Sartika (22), penderita penyakit paru. Gadis yang sudah yatim piatu sejak kecil ini, berbaring lemah diatas kasur di ruang tamu, dijaga kakak kandungnya, Siti Zuraidah (24), berselimut bergambar karakter Mickey Mouse.

Kepada calon Wali Kota Medan nomor urut 2 ini, Siti menuturkan sudah 3 tahun Dewi menderita penyakit paru, hingga menurunkan setengah berat badannya. "Terakhir dibawa bulan 5 (Mei) lalu. Gak bisa dibawa lagi karena menunggak BPJS Kesehatan. Tapi sekarang sudah dibantu, dan sudah dapat lagi," ucapnya.

Makanya, atas bantuan Partai Gerindra, Siti akan membawa adiknya untuk berobat kembali. Ditanya usai blusukan, Bobby Nasution yang didampingi Ihwan Ritonga menjelaskan dalam kegiatannya ini, masih banyak dijumpai masalah yang harusnya tidak dialami lagi oleh warga di kota metropolitan.

"Tapi masyarakat hari ini, masih kesulitan masalah administrasi kependudukan. Seperti pernyataan ibu tadi, mengurus KTP pindah dari Tapsel ke sini (Medan), lanyanan beda. Padahal dari Tapsel mudah, di sini harus pakai surat-surat pengantar yang sampai sekarang belum selesai masalah administrasi kependudukan," ungkapnya.

Makanya Bobby ingin birokrasi pemerintahan ke arah digital. "Di pemerintahan harusnya hari ini sudah three in one, mengurus data kependudukan KTP, KK dan akte kelahiran biar tidak ribet lagi," terangnya.

Usai blusukan, Ihwan menjamu Bobby makan makanan khas Mandailing di Jalan Juanda. Menu, ikan sale, daun ubi tumbuk serta ikan teri pun disajikan.