JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan alokasi dana untuk santri tahun depan turun menjadi Rp485,3 triliun. Untuk 2020, pemerintah menyiapkan dana untuk santri mencapai Rp1.574,8 triliun. Sri Mulyani menjelaskan dana itu dialokasikan untuk membantu santri dalam menempuh pendidikan di madrasah/pesantren hingga perguruan tinggi. Pemerintah menargetkan bantuan disalurkan untuk ribuan santri.

Bendahara negara menjabarkan pemerintah telah memberikan bantuan dana kepada 1.000 santri pendidikan agama Islam yang berdaya saing hingga 30 September 2020.

Lalu, bantuan juga diberikan kepada 18.367 santri pendidikan diniyah formal/muadalah/pondok pesantren salafiyah (PPS) tingkat ulama, 89 ribu santri pendidikan diniyah formal/muadalah/PPS tingkat wustha, dan 14.890 santri pendidikan diniyah formal/muadalah/PPS tingkat ulya.

"Pada tahun ini jumlah santri yang dapat bantuan APBN dalam bentuk jumlah beasiswa dan berbagai belanja operasional, untuk target 1.000 santri, tahun depan 3.925 santri," ungkap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Kamis (12/11).

Sementara, pemerintah juga menyiapkan dana untuk membantu pesantren tahun depan sebesar Rp2.014 triliun. Angka itu naik dari posisi 2020 yang sebesar Rp1.412,2 triliun.

Secara keseluruhan, negara mengalokasikan dana sebesar Rp547,8 triliun untuk pendidikan pada 2020. Bantuan dana ini diberikan untuk guru, murid, mahasiswa, dan pendidikan lainnya.

Dana itu dikucurkan untuk siswa sebesar Rp109,36 triliun, guru sebesar Rp237,49 triliun, mahasiswa sebesar Rp72,65 triliun, dan pendidikan lainnya sebesar Rp128,32 triliun.

Untuk 2021, dana pendidikan turun menjadi Rp550 triliun. Dana itu akan dialokasikan untuk siswa sebesar Rp108,91 triliun, guru Rp238,85 triliun, mahasiswa Rp73,61 triliun, dan pendidikan lainnya Rp128,62 triliun.***