BANGSA Indonesia sedang melawan kondisi situasi dari penyebaran Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid’19) yang terus sangat merisaukan dan menyulitkan keadaan serta membuat suasana lama tidak dapat dijalankan sebagaimana biasanya. Kata suasana dalam normal baru juga diterapkan demi mencegah penyebaran virus Corona ini, Protokol kesehatan disetiap sendi-sendi kehidupan dilaksanakan seperti cuci tangan, memakai masker dan tetap jaga jarak (hindari kerumunan). Aspek bidang Kesehatan untuk kehidupan baru sangat mempengaruhi bidang Perekonomian dan Pendidikan.

Ketiga aspek bidang itu menjadi prioritas Pedoman Perhatian khusus dari gerakan Program Pemerintah untuk masyarakat agar tetap bisa stabil menjalankan roda pemerintahannya disaat pandemic virus penyakit masih terus berlangsung, Kekuatiran yang paling utama adalah bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa ke depan yang sangat membutuhkan ilmu pengetahuan dalam agenda dunia pendidikan kita, saat terhentinya proses pembelajaran dengan tidak dibukanya kegiatan bersekolah menjadi faktor utama gejala-gejala adanya kelemahan Proses pembelajaran ke depan.

Terutama Perhatiaan besar Program Pemerintah terletak pada bidang Pendidikan selain Ekonomi, yang menyentuh sendi kehidupan secara langsung dalam kegiatan sehari-hari masyarakat kita.

Peran Penting Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selalu menjadi pusat pergerakan konsep dasar dunia Pendidikan pada program Pemerintah saat Pendemic melanda. Perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan yaitu merupakan kurikulum dasar Pendidikan.

Kurikulum juga merupakan Kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran dan bahkan cara proses pembelajaran yang tepat untuk disampaikan (diajarkan). Penyusunan perangkat setiap mata pelajaran ini akan disesuaikan dengan keadaan (penyederhanaan saat Pandemi Covid’19) dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja, lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.

Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara dan menyeluruh.
Konseptual pemikiran tentang kurikulum yang semakin membaik dan terus berkembang dengan sistematika kecanggihan teknologi informasi oleh Program-program Kemendikbud memungkinkan untuk dapat mengatasi gejala-gejala kejadian negatif. Para Setiap Orang tua Peserta didik selayaknya mengetahui, membaca dan mengerti agar dapat mengembangkan secara mandiri dari proses pembelajaran yang dialami saat Pandemic ini.(saat normal Peran Guru yang dapat menjalaninya secara tatap muka tetapi untuk saat ini sungguh beda dari seperti normal biasanya).

Metode Pembelajaran semua dilakukan dari rumah dikenal dengan istilah Daring(dalam jaringan,online) ataupun Pembelajaran Jarak jauh/PJJ. Kedua nya merupakan langkah-langkah dari proses pembelajaran interaktif yang muncul sebagai bentuk pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti bertepatan dipakai dalam masa pandemic ini. Sebagai bentuk tindak lanjut terhadap terbitnya Keputusan Bersama dari 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid’19), maka seluruh sekolah-sekolah di setiap daerah-daerah dalam rangka dapat ikut memutus mata rantai penyebaran Virus Corona menyambut baik keputusan pemerintah pusat dan pemerintah daerah tersebut.

Permasalahan dunia pendidikan tampak begitu tersingkap jelas dan cukup kompleks di kehidupan normal baru kita pada saat Pandemic penyebaran Virus Corona yang masih melanda di negeri tercinta. Kenyataannya ditengah-tengah kehidupan masyarakat dalam masa waktu hidup normal baru semakin terasa kental dengan diperlihatkannya kejadian negatif saat melakukan proses pembelajaran dari rumah yang mempengaruhi pola perkembangan pendidikan yang memprihatinkan dari anak-anak kita.

Kegiatan pembelajaran akan dialihkan menjadi kegiatan pembelajaran dari rumah. Pembelajaran daring tersebut dilaksanakan melalui aplikasi Whatsapp, Google Classroom, zoomeeting dll. Guru dan peserta didik melakukan proses belajar mengajar secara daring sesuai dengan jadwal pelajaran seperti biasanya. Pembelajaran meliputi Penyampaian materi, Penugasan dan Penilaian.
Sebagai contoh nyata pada kejadian kegiatan daring yaitu bukan anak kita yang ingin belajar tetapi justru semua orang tua yang panik dan kurang bisa menyiasati konsep belajar pada anak-anaknya karena pada akhirnya tugas-tugas si anak di selesaikan oleh orang tua. Mengakibatkan peran orang tua menjadi salah kaprah dalam penerapan proses pembelajaran daring/online secara benar dan baik.

Semua kegitan pembelajaran harus dapat menggunakan media teknologi berupa jaringan internet dibantu dengan penggunaan Alat Komunikasi berupa handphone (Hp) jenis android/smartphone ataupun laptop. Kemudian berbagai macam polemik permasalahan datang dari berlangsungnya kegiatan belajar tersebut dari mulai tidak adanya sarana prasarana berupa hp,smartphone/laptop sampai tidak adanya jaringan internet maupun tidak sanggupnya membeli kuota paket internet.

Program Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan kebudayaan telah mewujudkan pemberian kuota internet secara gratis tetapi permasalahan tidak selesai dengan langkah begitu saja. Seterusnya akan timbul lagi masalah di daerah-daerah yang tidak memiliki jaringan internet dan anak-anak yang tidak memiliki fasilitas yang memadai seperti handphone smartphone/android. Keluhan masyarakat dan Para Orang Tua terus berlanjut semakin banyak dan terus berkembang dalam kondisi dan situasi yang menekan perekonomian keluarga dalam menghadapi proses pembelajaran secara daring/online. Membuat standar penyetaraan bagi Penggunaan teknologi Hp harus dapat didampangi secara mutlak bersama orang tua, pada dasarnya untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) harus semua anak dikawal dalam Pengawasan belajar dari rumah harus dapat dibimbing oleh orang tua secara langsung.

Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tetap mendapat harus mendapat dampingan Orang Tua sebagai fungsi kontrol efektif dalam pelaksanaan Pembelajarab Jarak Jauh(PJJ). Untuk Penggunaan Hp harus memiliki standar nasional yang belum diberlakukan oleh Pemerintah kita, sedangkan untuk Negara-negara maju bahwa Pernyataan Peraturan hukum bagi anak-anak yang belum cukup usia tidak boleh memiliki hp secara nyata karena memegang Hp/smartphone saja harus dibawah pengawasan orang tua itulah contoh bagi Negara Australia dan Finlandia yang memberlakukan Peraturan tersebut.

Pengawasan untuk Program Pendidikan juga tetap ada dan diberlakukan secara tidak kaku serta cukup fleksibel(dipergunakan dalam situasi dan kondisi yang sesuai daerah/wilayahnya) tetapi semua kembali kepada Orang Tua siswa yang bisa menyiasatinya dengan cerdas dan efektif.

Dominan Kontrol proses PJJ dalam Pengawasan dari Pihak Orang tua memiliki kadar 90% kesuksesan demi keberhasilan dari anak-anak kita dalam melaksanakan kegiatan belajar di rumah. Orang Tua yang belum siap menerima kondisi ini selalu merasa bahwa sekolah adalah tempat belajar merdeka bagi anak-anak mereka tetapi sesungguhnya konsep belajar mandiri itu datangnya dari kebiasaan dan kemauaan anak-anak dalam hidup kesehariannya di dalam sebuah keluarga secara mutlak. Keberhasilan belajar secara daring/online/PJJ tidak lepas dari kontrol dan pengawasan orang tua secara konsisten dan stabil karena anak-anak kita selama ini hanya melakukan aktifitasnya dari rumah saja. Pengaturan disiplin dalam waktu juga menjadi Peraturan yang harus diterapkan dan dilaksanakan secara efektif demi menunjang proses kegiatan pembelajaran online.

Seharusnya Orang Tua mendapat informasi strategi pembelajaran dan pengetahuan dari beberapa konsep kurikulum yang harus dijalankan dari rumah, seperti ada buku Paket Pegangan Siswa yang di pinjamkan pihak sekolah atau dengan pembelian sederhana penunjang kegiatan belajar yaitu Lembar kerja siswa(LKS) serta dapat mengetahui tujuan dasar dari proses belajar tersebut. Orang tua menciptakan konsep belajar mandiri yang sangat cocok digunakan buat anak-anak mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Masalahnya bagi kedua orang tua dari anak-anak yang harus bekerja maka fungsi pengawasan dapat dilimpahkan kepada pihak keluarga dekat dari saudara-saudara yang tinggal berdekatan dengan mereka.

Konsep keberhasilan pelaksanaan dalam Proses pembelajaraan daring mutlak ini, sesungguhnya ada pada keluarga (terutama Orang Tua) teknologi tidak mungkin dapat menggantikan Peran Guru, Pengawasan secara intens dan fleksibel harus diwujudkan dalam bentuk disiplin dari Orang Tua. Hakekat Belajar demi meraih Pengetahuan seharusnya juga dapat disampaikan kepada anak-anak kita agar pemahaman tujuan belajar dapat tercapai secara ikhlas dan jujur.

Bagaimana hasil sementara dari proses pembelajaran sekolah mulai dari saat membuka/menerima pendaftaran siswa siswi baru yang telah menjalani kegiatan belajar dari rumah saat masih mengalami pandemic virus corona tahun ini?.

Konsep Komunikasi dasar antara pihak Sekolah majelis Guru dan orang Tua harus sering dilakukan sehingga tidak ada kesalahan praktek dalam penerapan belajar dirumah. Tetap faktor Disiplin tindakan dari Orang Tua kepada anak-anak dalam hal penguasaan Waktu menjalani belajar daring tidak terlena karena Orang Tua yang dapat mengamati secara efektif untuk setiap harinya agar tidak membebani tugas-tugas belajar anak-anaknya.

Pada saat ini telah masuk masa waktu 3 bulan lebih dengan tidak belajar di sekolah menurut kalender pendidikan, maka pihak dewan Pengajar sekolah dari majelis guru untuk dapat memberikan penilaian tengah semester ganjil untuk tahun pelajaran 2020/2021 yang telah dilaksanakan secara proses Pembelajaran Jarak Jauh (daring) maka sebagai tindak lanjutnya akan diserahkan kepada peserta didik/Orang Tua siswa/siswi yang baru masuk ke sekolah (SMP/SMA) Raport hasil dari Evaluasi penilaian dari belajar ,bukan hanya sekedar nilai-nilai angka semata yang ingin diraih akan tetapi dapat menyelesaikan tahapan-tahapan proses pembelajaran serta tingkat Kesadaran dan Kemauan dari anak-anak kita untuk belajar mandiri untuk sementara waktu saat pandemic masih melanda keadaan kita.

Tercapai nya kegiatan belajar dengan baik dan benar tidak hanya mencapai puncak penilaian melewati nilai ketuntasan saja melainkan arti dari konsep Berusaha dari anak-anak kita dalam mencapai proses belajar dari kesalahan agar jangan sampai terulang kembali. Bukan sekedar nilai angka yang besar diraih anak-anak kita saat ini tetapi Kemauan ananda, anak-anak kita untuk berusaha belajar dengan giat dan semangat menggapai keberhasilan itulah mutlak adanya.

Keluarga kita beserta keberadaan saudara kita dirumah, baik Orang Tua baik ibunda dan ayahanda selalu saling memberikan Perhatian lebih dari waktu yang ada tetap Jaga Pengawasan Penggunaan Hp/smartphone/android maupun laptop karena ananda tercinta kita bukan bisa pintar dari alat-alat tersebut melainkan mereka dapat berhasil dari buku-buku Pengetahuan yang mereka dapat dari sekolah demi meraih masa depan yang cemerlang dan Sukses…Perbanyak Literasi(membaca) dan miliki buku-buku pengetahuan. Semoga sukses. Penulis: Pengamat Pendidikan di Riau, Irfan Maaruf