MEDAN - Slogan AMAN sudah melekat menjadi label dari pasangan Calon Walikota Medan dan Wakil Walikota Medan nomor urut 1, Ir Akhyar Nasution - Salman Alfarisi, tapi bagi warga dan ibu-ibu pengajian ini, singkatan AMAN itu berbeda pula.
"AMAN, Aku Memilih Akhyar Menang. Jangan kita bermalasan lagi, jangan ada alasan lagi. Bapak terpilih, Medan akan lebih cantik lagi. InsyaAllah, mudah mudahan bisa disatukan. InsyaAllah, 9 Desember Pak Akhyar bisa menjadi Walikota Medan," ungkap Ketua Pengajian Nurul Umiyah, Sutiyati dihadapan istri dari calon Walikota Medan, Hj Nurul Khairani Lubis, Senin (26/10/2020) di Jalan Bunga Wijaya Kesuma II, Pasar IV, Lingkungan XVII, Kelurahan Padang Bulan Selayang II.

Selain itu, Sutiyati mengaku, Akhyar adalah sosok yang sederhana dan pantas menjadi pemimpin nomor 1 di Kota Medan. "Yang kita cari nomor 1, aman, benar, InsyaAllah menang," tandasnya.

Sementara itu, dalam kata sambutan singkatnya, Suhardi Matondang, Tokoh Masyarakat di Jalan Nilam 2, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, mengajak warga untuk meminta kepada Allah SWT agar mendapat pemimpin yang terbaik.

"Marilah kita meminta petunjuk kepada Allah, agar mendapat pemimpin yang terbaik," tandasnya.

Di tempat ini, Koordinator Pemenangan Demokrat Medan Tuntungan, Maimun Sitepu juga mengajak warga agar senantiasa memilih pemimpin yang benar-benar peduli dengan rakyat.

"Sebagai calon pemilih, memilih itu harus kita lihat di belakang tokoh yang akan kita usung, siapa wanita yang ada di belakangnya. Kalau kita baca sejarah, ada Ibu Fatmawati yang selalu mendukung Soekarno. Begitu juga dengan Bu Nurul, yang selalu mendukung suaminya," ujar Maimun.

Dengan kepemimpinan Akhyar - Salman, Maimun menerangkan, Kota Medan akan lebih cantik dan berkarakter. "Yang kita harapkan bagaimana Medan berkarakter. Anak-anak itu harus mengaji di sore hari, biar paham apa itu kandungan Alquran. Medan berkarakter itu sangat penting, setinggi apapun kita, sebanyak apapun harta kita, tanpa karakter, itu tak ada artinya," ungkapnya.

Dalam pertemuan di Jalan Bunga Wijaya Kesuma II, Jalan Nilam 2 dan Jalan Teh Medan Tuntungan, Hj Nurul Khairani Lubis turut memperkenalkan dirinya kepada ibu ibu pengajian dan warga di sana.

Menurut Nurul, dia tak ada bedanya dengan ibu rumah tangga lainnya. Dimulai dari salat subuh, Nurul pun memulai aktivitasnya membersi rumah hingga harus ke pasar untuk membeli sayur mayur hingga lauk pauk.

"Saya sama dengan ibu-ibu semua, saya juga harus ke pajak. Kalau saya yang dekat rumah di Pajak Cemara. Sekalian promosi ya ibu-ibu, di Pajak Cemara ini ikan-ikannya murah-murah disitu, saya selalu belanja di situ," ujar Nurul mengawali sambutannya.

Meski sang suami menjadi Plt Walikota Medan yang tengah cuti di masa kampanye pemilihan kepala daerah, namun Nurul juga bekerja sebagai karyawan di PD Pasar Kota Medan tepatnya di Pasar Glugur.

"Saya sama seperti ibu sebagai sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus juga saya bekerja di Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan tepatnya di Pajak Glugur. Alhamdulillah dengan adanya silaturahim, kita memperpanjang usia dan sekaligus membuka rezeki bagi kita masing-masing Insya Allah," ujarnya.

Nurul juga memuji warga yang telah begitu aktif menjalankan protokoler kesehatan. Terlebih lagi Nurul juga turut dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun.

"Terima kasih banyak ibu-ibu, tadi saya sampai langsung diperiksa (pakai thermo gun) sebelum masuk kemari. Alhamdulillah ibu-ibu ataupun bapak sudah paham mengenai protokol kesehatan. Alhamdulillah, kalau kita sehatm secara otomatis kegiatan ataupun aktivitas kita selama di dalam kehidupan dapat berjalan dengan aman," terangnya.

Begitupun, Nurul mengingatkan agar protokol kesehatan ini tetap dilakukan, terkhusus saat beraktivitas di luar rumah. "Protokol kesehatan itu salah satunya yang kita pakai saat ini (masker RED). Hendaknya kita selalu memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun serta menjaga jarak," pesannya mengingatkan.

Di sisi lain, Nurul juga mengingatkan warga untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020 nanti. "Jangan lupa sebentar kita ke TPS dan yakinkan kepada keluarga serta anak ataupun suami, yakinkan kepada mereka apakah mereka sudah terdaftar menjadi pemilih. Kalau tak ada, boleh kita bertanya kepada kepala lingkungan setempat, ke kelurahan atau kecamatan," tukasnya.