MEDAN-Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) kembali mengingatkan seluruh masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Protokol kesehatan ini memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun secara rutin. Sebab, jika sebagian orang masih mengabaikan anjuran tersebut, berpotensi memperluas penularan virus tersebut.

"Mengingat hingga kini peningkatan jumlah orang yang terkonfirmasi virus ini terus mengalami peningkatan. Untuk saudara-saudara sekalian, mari kita putus rantai penyebaran Covid-19 secara bergotong royong. Pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan tidak akan berhasil dengan baik bila hanya dikerjakan oleh sebagian masyarakat saja,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah MM pada wartawan Sabtu (17/10/2020).

Lanjutnya, penularan yang akan diputus oleh orang yang patuh menjalankan protokol kesehatan justru bisa terjadi sebaliknya, akibat mereka yang mengabaikan anjuran kesehatan di masa pandemi ini. Untuk itu langkah pencegahan dilaksanakan seluruh lapisan masyarakat, instansi, pelaku usaha dan pengelola fasilitas layanan umum.

Ditambahkan Aris, hingga saat ini jmlah kasus Covid-19 di Sumut nyaris tembus 12.000 orang. Berdasarkan update yang dicatat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Sumut kasus konfirmasi mencapai 11.861 orang.

Namun, angka kesembuhan pasien juga terus menanjak. Hingga Sabtu sore, tercatat, akumulasi angka penderita yang sembuh, sudah kian mendekati total jumlah kasus konfirmasi positif yang didapat. Sebanyak 100 pasien Covid-19 telah kembali dinyatakan sembuh.

"Oleh karena itu, saat ini jumlahnya sudah mencapai 9.497 orang. Sedangkan jumlahnya peningkatan kasus konfirmasi selalu berada di bawah angka 100 perhari. Hari ini ada 86 orang yang kembali dinyatakan positif terpapar Covid-19. Sehingga terjadi kenaikan menjadi 11.861 orang dengan kasus konfirmasi," jelasnya.

Sementra itu, penambahan kasus penderita yang meninggal, diperoleh sebanyak 5 orang lagi, sehingga menjadi kasus ke 497. "Namun angka suspek masih terus naik. Hari ini terdapat penambahan 14 orang, sehingga totalnya menjadi 1.024 orang," tuturnya.*