MEDAN-Hingga saat ini warga Kota Medan masih belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Medan, dr. Mardohar Tambunan, M.Kes, Jumat (16/10/2020).

"Akan tetapi Kota Medan telah membuat Peraturan Wali Kota No 27 guna menerapkan adaptasi kehidupan baru hal ini untuk meningkatkan kesehatan dan ekonomi dan melakukan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat dengan menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker dan mencuci tangan dengan air sabun serta menjaga jarak," jelasnya.

Dinas Kesehatan Kota Medan, sambungnya masih terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Medan. Sebanyak 41 puskesmas yang ada di Kota Medan juga telah digiatkan dengan membentuk tim gerak cepat dalam penanganan Covid-19 melalui petugas-petugas yang terlatih.

"Setiap puskesmas juga disediakan logistik berupa rapid test dan lainnya. Bahkan kami terus gencar melakukan edukasi agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan guna terhindar dari penularan virus corona," sebutnya.

Terpisah, menurut Akademisi dari UMSU dr. Siti Masliana Siregar, SpTHT-KL (K) (Konsultan Rinologi) sejauh ini situasi Covid-19 yang muncul berdasarkan klaster-klaster baru. Di mana pasien memiliki gejala ringan atau tanpa gejala sudah dianggap biasa.

"Bahkan selama ini keluhan pasien yang datang pada saya merupakan pasien tanpa bergejala yang selalu berkaitan dengan bagian hidung. Kasus terbanyak itu yakni hilangnya penciuman yang diikuti riwayat pasien demam. Nah, ketika di swab sekitar 50%-70% itu konfirmasi positif Covid-19," terang dokter bedah kepala leher tersebut.

Adapun kendala saat ini tidak hanya di Kota Medan tapi di Indonesia sangat mahalnya pemeriksaan swab. Sehingga pasien yang ringan tadi enggan melakukan swab.

"Seperti kita ketahui hampir semua provinsi atau kabupaten terkena kasus Covid-19 tepatnya ada 34 provinsi yang sudah memiliki kasus Covid-19. Indonesia bahkan menempati yang terbanyak kedua di Asia setelah India. Jadi saat ini yang perlu dipikirkan adalah resiko menularkan pada orang lain bagaimana ini bisa kita cegah," pungkasnya.*