MEDAN – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Drs Temazaro Zega, Mkes menyatakan Pandemi Covid-19 mengganjal program Keluarga Berencana (KB) khususnya soal Tubektomi atau Metode Operasi Wanita (MOW).


“Jadi di masa Pandemi Covid-19 kami ingin menyampaikan permintaan MOW cukup tinggi dari masyarakat. Namun, kami mohon maaf semuanya terganjal pandemi, di mana tenaga kesehatan urung melaksanakan program MOW itu,” ujar Temazaro dalam pertemuan dengan wartawan di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Jalan Krakatau, Medan, Selasa (13/10/2020).

Ia menyebut, kondisi yang terjadi hari ini adalah sulitnya akseptor maupun calon akseptor untuk mendapatkan sejumlah alat kontrasepsi pendukung KB kata Temazaro.

Alhasil, dari target MOW sebanyak 1507 akseptor akhirnya dialihkan ke Implan atau Metode Operasi Pria (MOP). Praktis kini hanya 200-an MOW yang disiapkan BKKBN Perwakilan Sumut.

“Namun, untuk MOP lebih mungkin dilakukan namun tetap dengan Prokes. Sehingga kami lebur jumlah MOW tadi ke MOP,” terang Temazaro.

Begitupun pihaknya terus melakukan kampanye untuk menunda kehamilan dan pelayanan di masa Pandemi Covid-19. “Jadi bagi calon akseptor yang hendak ber-KB juga sekarang ini harus dengan janji terlebih dahulu dengan kader atau penyuluh,”jelasnya.

Disamping permintaan masyarakat yang harus dipenuhi, untuk itu kader dan penyuluh membentuk grup media sosial. Sehingga setiap informasipelayanan bisa diakomodir.

“Banyak aplikasi yang dikembangkan untuk pelayanan KB. Kampanye utama tetap tunda kehamilan, namun untuk MOW masih ditunda
Meskipun tinggal 200 saja MOW yang tersisa,” pungkas Temazaro.