JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) selama 1 bulan (swadesi) mengajak masyarakat dan berbagai pihak di tanah air untuk memakai baju Batik hingga 25 Oktober 2020.

Ajakan tersebut disampaikan Menteri Desa PDTT H. Abdul Halim Iskandar (Gus Menteri) melalui Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendesa Ivanovich Agusta kepada GoSumut.com, Jumat (2/10/2020).

Menurut Agusta, khusus kepada pejabat dan staff di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, gerakan memakai baju batik tersebut sudah dimulai sejak 25 September 2020 lalu sebagai langkah memaknai peringatan Hari Batik Nasional. Kemudian menyelenggarakan Gowes (bersepeda) dengan berbaju batik pada setiap hari Jum'at di lingkungan Kemendes PDTT.

Selain itu kata Agusta, Kemendes PDTT juga menyelenggarakan Grand Launching Hari batik Nasional berupa Pencanangan Belanja Batik Online, "Batik” Fashion Virtual Runway, model para ibu-ibu ibu & bapak-bapak eselon 1 & istri, Viral “Batik” movement, Penandatanganan MOU / PKB antara Kemendesa dan Kemen BUMN.

Juga melaksanakan Pelatihan Batik secara Virtual dan tatap muka tiap Minggu di bulan Oktober – November ,2020 bekerjasama dengan Asosiasi Batik Indonesia.

Kemudian menggelar Pameran Batik Secara Virtual 12 – 17 Oktober 2020, Pameran menampilkan motif batik dari seluruh Indonesia.

Seluruh rangkaian Hari Batik, kata Agusta, ditutup dalam suatu acara Penutupan Peringatan Hari Batik Nasional 17 Oktober 2020 di Kantor Kementerian Desa PDTT.***