MEDAN – Di hadapan alumni SMA Negeri 3 Medan, Calon Walikota Medan Nomor Urut 1, Ir H Akhyar Nasution MSi menyatakan, dengan adanya dukungan dari keluarga besar SMA Negeri 3 Medan menambah semangatnya untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwakot) Medan. "Dukungan ini merupakan sebuah dorongan semangat bagi saya dalam rencana mengemban amanah memimpin Kota Medan. Sesungguhnya dalam 4 tahun ini, saya sebagai Wakil Walikota dan hampir hampir 11 bulan saya menjabat sebagai pelaksana tugas Walikota Medan, banyak hal yang sudah kami bisa kerjakan. Namun banyak hal juga yang harus dikerjakan kembali," ucap Akhyar pada Sabtu (26/9/2020) sore di Roda Tiga Bistro & Cafe Jalan Sei Serayu, Medan.

Adapun salah satu dari sekian banyaknya pekerjaan yang telah dia lakukan, imbuh Akhyar, yakni di daerah Krakatau yang 5 tahun lalu dalam kondisi babak belur, termasuk di Jalan Bilal. "Tapi syukur Alhamdulillah, bukan karena saya tinggal di situ ya, namun itu sudah kita perbaiki, perbaikan perbaikan ini akan terus kita lakukan. Jalan jalan utama di Kota Medan relatif sudah baik, tinggal yang di gang gang itu ya terus perbaikan dan saya yakin terus kita lakukan," terangnya.

Dalam penanganan genangan-genangan air di Kota Medan, dia sudah memetakan beberapa wilayah dan ternyata setiap daerah memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

"Misalnya di wilayah Medan Labuhan dengan Medan Marelan, karakteristik kenangannya berbeda, jadi penanganan juga berbeda. Salah satu contoh kasus di daerah Marelan, itu diapit oleh dua sungai, Sungai Deli dan Berdera. Ini gak bisa diselesaikan dengan gampang, ternyata setelah saya amati, saya teliti, ternyata ketika hujan permukaan air Sungai Deli itu lebih tinggi daripada permukaan tanah, ini yang tidak bisa diselesaikan dengan metode konvensional, harus dilakukan dengan mechanical pumping," urainya.

Selain itu, lanjut Akhyar, problem sosialnya juga lebih besar. Maka dari itu, dia bersama Salman ke depan akan mencari solusi dengan kearifan kita sendiri.

"Jadi tidak sesederhana mendiskusikannya, karakteristik-karakteristik inilah yang harus kita perhatikan. Kalau secara fisik Kota Medan, saya yakin tidak kalah dengan kota-kota lain di Indonesia. Namun ada sesuatu yang harus kita bangun kembali Kota Medan ini," tandasnya.

Akhyar juga menguraikan, membangun kota adalah membangun peradaban. Membangun kota tidak hanya sekadar membangun fisiknya semata, tetapi juga membangun peradaban masyarakatnya. Karena tanpa peradaban ini, semua hasil pembangunan akan tidak maksimal hasilnya.

"Contoh kasus banyak kejadian orang tidak membuang sampah pada tempatnya. Padahal di sebelahnya ada tong sampah. Sebenarnya kalau kita yang berperadaban, sampah itu harus dibuang pada tempatnya. Sebagai sebuah kota metropolitan, peradaban itu harus dibangun," imbuhnya.

Untuk itu, dihadapan para alumni Smantig yang tergabung dalam Relawan Akhyar Salman Alfarisi (RASA), dia bersama Salman akan mewakafkan diri untuk Medan yang lebih baik.

"Deklarasi dukungan alumni SMA Negeri 3 Medan memberi semangat, memotivasi saya dan ini merupakan energi besar bagi saya untuk dapat merealisasikan apa yang bisa kami lakukan untuk Kota Medan. Saya bersama Salman Alfarisi sudah bertekad mewakafkan diri kami, kemampuan kami untuk Kota Medan," terangnya. (*)