JAKARTA - Belum lama ini, Syekh Ali Jaber mengalami penusukan yang dilakukan oleh Alfin Andrian saat mengisi suatu pengajian di daerah Lampung, Minggu (13/09/2020).

Alfin yang menusuk Syekh Ali Jaber pun langsung diringkus di lokasi kejadian dan sempat diisukan mengalami gangguan jiwa.

Akan tetapi, pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut menegaskan bahwa Alfin Andrian dalam kondisi sadar saat melancarkan perbuatan kejinya itu.

Meski demikian, keterangan berbeda disampaikan oleh pihak keluarga yang tetap bersikeras kalau Alfin Andrian mengalami gangguan jiwa.

Menurut Yayat Rohayati ibu dari pelaku, Alfin mulai mengalami tekanan psikologis sejak tahun 2015.

"Pertama kami mengakui kesalahan apa yang dilakukan anak saya Alfin Andrian terhadap Syekh Ali Jaber, tapi kami sebagai orangtua, orangtua mana yang tidak syock dengan kejadian ini," kata Yayat sebagaimana diungkapkannya di channel YouTube Lampung TV, Jumat (18/09/2020).

Yayat menguraikan, sejak tahun 2015 ketika ia menjadi TKI di Hongkong, anaknya mulai mengalami depresi.

"Tahun 2015 saya berngkat jadi TKI, di daerah Honhkong. Pas saya sudah satu tahun di sana, sekitar tahun 2016 dengar kabar dari keluarga kalau anak saya udah mulai depresi," paparnya.

Setelah mengetahui anaknya melakukan tindakan kejam itu, Yayat yang selama ini tinggal di Jambi lantas bergegas ke Lampung untuk memenuhi panggilan Kapolres.

"Saya tidak di Bandar Lampung, saya di Jambi ikut suami. Kami kesini akan memenuhi panggilan Kapolres," tegasnya.

Perubahan demi perubahan yang dialami Alfin pun semakin parah saat hubungan rumah tangga Yayat dan suaminya mulai goyah.

Bahkan, Alfin menurut Yayat sering kesurupan saat mendengar lantunan azan atau mendengar orang yang sedang mengaji.

"Alfin tambah sakit, suka kayak kesurupan kalau mendengar azan atau mengaji, merasa bising, panas dan terganggu," sambung Yayat.

Hingga artikel ini diturunkan, keterangan ibunya Alfin yang ditayangkan di YouTube Lampung TV itu sudah ditonton sampai 200 ribu kali.

Ribuan komentar dari warganet pun juga membanjiri kolom komentar unggahan tersebut.

"Jangan bohong ibu ingat adzab Allah SWT sangat pedih," kata Siswa meragukan keterangan ibu Alfin.

"Hanya Kepada Allah semua kita akan kembali dan akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan yg kita lakukan, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada dalam hati manusia," tulis pemilik akun AKBP Fadli. 

"Andai kejadian ini menimpa saudara Alfin, apa yang akan terjadi. Ini zaman pendustaan dan zaman PEMBODOHAN PUBLIK!" celoteh warganet lainnya dengan akun Hendr.***