SERGAI-Sunguh tragis nasib yang dialami Nurmansyah Sipayung alias Ucok(43) warga Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara tewas hendak menggelakan daun pelepah sawit dan gagang alat panen terlepas hingga terjatuh hingga mata pisau egrek tertancap di dada.

Peristiwa itu terjadi di lokasi di perladangan kebun Sawit milik Sutimin Dusun III, Desa Manggis, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Kamis(17/9) sekira pukul 10:00WIB. Warga heboh saat menemukan ucok tewas dengan alat panen sawit (Egrek) tertancap di bagian dada.

Informasi yang diperoleh, kejadian bermula saksi Halimah (63) yang merupahkan ibu mertuanya sedang memanen sawit tahanaman seluas lebih 8000 M2 terletak Dusun III Desa Manggis, Kecamatan Serbajadi, Sergai.

Sedangkan korban sedang mengegrek sawit dengan pohon ketinggian 8 meter dengan situasi lahan pembukitan/mereng. Saat itu Halimah sedang mengutip brondolan buah sawit berjarak 18 meter dari korban.

Saat itu, saksi mendengar korban menjerit kesakitan hingga saksi langsung mendekati korban, setelah dilihat korban dalam keadaan sekarat dengan posisi telungkup tertancap alat panen yang berjarak 10 meter dari posisi pohon yang di panennya.

Ketika itu, saksi meminta pertolongan dan menjerit sehingga saksi Rosdiana yang saat itu berada di ladang langsung terkejut dan menghubungi Perangkat desa agar untuk menghubungi Polsek Kotarih.

Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang, Kamis(17/9) membenarkan peristiwa tersebut bahwa satu orang pekerja panen sawit bernama Nurmansyah Sipayung alias Ucok(43) warga Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai, meninggal dunia akibat alat panen sawit tertancap dibagian dada.

Menurut hasil analisa olah tempat kejadian perkara, bahwa pada saat korban mengrek buah sawit terlebih dahulu memotong pelepah sawit dan pelepah tersebut menimpa gagang egrek hingga gagang pisau egrek terlepas dari tangan korban.

Sehingga gagang egrek tersebut jatuh ke arah jurang, sehingga mata pisau egrek tersebut langsung tertancap di dada sebelah kanan korban yang diduga menghindar mundur kebelakang akibat lahan tanah perkebunan tersebut tanah mereng.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), yang masih merupahkan wilayah hukum Polsek Dolok Masihul melakukan pemeriksaan keadaan tubuh korban yang sudah berada dan ditemukan di kelilingi keluarga korban berjarak lebih kurang 10 meter dari posisi pohon sawit yang diegrek dari korban.

"Hasil pemeriksaan korban dengan keadaan luka terbuka lebar lebih kurang 8 cm pada bagian dada sebelah kanan berlumuran darah sekujur tubuh,"ujar Kapolres Sergai.

Saat ini Personil sudah mengamankan Pisau egrek berlumuran darah dengan gagang egrek stainless, pakaian dan sepatu bot yang dipakai milik korban saat kejadian.

" Atas kejadian tersebut, pihak keluarga tidak bersedia korban untuk dilakukan otopsi, karna peristiwa ini murni kecelakaan kerja,"ungkap Kapolres Sergai AKBP Robin.