MEDAN-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik jajaki pengobatan Covid-19 melalui antibodi atau metode pengobatan melalui plasma convalescent. Hal ini dikatakan Direktur Utama (Dirut) RSUP Haji Adam Malik dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) kepada wartawan, Rabu (16/9/2020).

Dijelaskan Zainal, plasma convalescent itu adalah dengan mengambil antibodi pasien Covid-19 yang telah sembuh, untuk kemudian dimasukkan ke tubuh pasien yang masih sakit. Sebab, lanjut dia, kalau pasien Covid-19 yang sembuh sudah memiliki anti bodi, sehingga sifatnya dapat menguatkan.

"Artinya plasma convalescent ini mentransfer antibodi. Itu sudah dilakukan, dan plasmanya dibawa dari RSPAD Gatot Subroto," jelasnya.

Saat ini tim plasma convalescent itu sudah dibentuk, dan rencana kedepan, rumah sakit kita ini akan menjadi pusat penanganan efektif untuk kesembuhan pasien Covid-19.

"Kemarin juga sudah ada datang staf ahli Menteri untuk menguatkan ini," ungkapnya didampingi Direktur SDM, Pendidikan dan Umun Dr dr Fajrinur MKed (Paru) SpP (K) dan Direktur Keuangan Supomo SE MKes.

Namun begitu, Zainal menerangkan, sejauh ini, dibandingkan angka kematian, persentase kesembuhan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik sudah mencapai 95%. Artinya, sebut dia, dari rata-rata 100 orang yang dirawat, hanya lima atau enam orang saja yang meninggal.

"Kalau pengobatan yang dilakukan selama ini ya sesuai standar protokol. Untuk yang khusus, anti virus aluvia kita juga ada, selain kedepan kita mau ke plasma convalescent," bebernya.

Bahkan, saat ini pihaknya akan melakukan penambahan 33 ruangan isolasi. Penambahan ini dikarenakan 65 ruangan yang sudah ada sering penuh.

"Penambahan 33 ruangan isolasi ini berada di satu lantai diruangan yang sudah ada. Ini juga karena melihat kondisi di IGD," jelasnya.

Begitupun, penambahan tersebut juga memperhatikan zona merah, agar pasien Covid-19 tidak menyatu dengan pasien non Covid-19.

"Jadi ada 98 untuk ruangan Covid-19. Awal bulan nanti sudah bisa digunakan," sebutnya.

Sebelumnya, RS Adam Malik memiliki 11 ruangan isolasi. Kemudian dilakukan penambahan 44 ruangan dan dilakukan penambahan kembali sebanyak 33 ruangan isolasi. Selain itu, katanya, awal bulan juga akan menambah 1 alat Swab lagi sehingga jumlahnya menjadi 3.

"Saat ini kita sudah menampung untuk pemeriksaan Swab dari rumah sakit lain. Rata rata yang diperiksa 190 sample Swab per hari," pungkasnya.*