SAMOSIR-Guna mempercepat proses pendistribusian subsidi pemerintah berupa pupuk dan bantuan pertanian lainnya yang tepat sasaran kepada masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan), Pemerintah Kabupaten Samosir telah mengundang sebanyak 1.051 Poktan yang sudah terbentuk di Samosir untuk mengikuti sosialisasi implementasi kartu tani, bertempat di Hotel Grand Dainang, Aek Rangat, Siogung-ogung, Senin (14/9/2020).

Berlangsung dua hari, Jumat, 11 September dan Senin, 14 September 2020, sosialisasi dibuka dan ditutup langsung oleh Bupati Samosir, Rapidin Simbolon yang menyebutkan, dengan adanya kartu tani itu, masyarakat petani akan lebih mudah dalam pengambilan pupuk. "Ini untuk mempermudah petani dalam pengambilan pupuk," kata Rapidin Simbolon kepada GoSumut usai menutup jalannya sosialisasi.

Diungkapkan, keluhan masyarakat petani selama ini atas ketidak ketersediaan pupuk, ternyata akibat pupuk tidak ditebus. "Selama inikan, dikeluhkan pupuk tidak ada, tau-taunya pupuk tidak ditebus. Kalau ada kartu tani ini, berarti uang itukan sudah tersimpan dengan baik dan peruntukannya hanya untuk pembelian usaha-usaha pertanian," ucap Bupati.

Ditambahkan, tujuan lain dari adanya kartu tani itu, untuk menertibkan masalah keuangan kelompok tani dari berbagai bantuan pemerintah. "Harapan kita tidak ada lagi kendala. Nanti kita lihat operasionalnya, akan kita lihat mana yang belum sempurna, akan kita sempurnakan," tutup Rapidin Simbolon.

Senada, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Viktor Sitinjak juga menjelaskan, dengan adanya kartu tani itu, kedepan petani akan lebih mudah mengambil pupuk karena sudah bisa perorangan.

"Nanti, subsidinya sudah langsung ke rekening masing-masing dalam bentuk uang tunai. Sehingga kedepan, petani tinggal membawa kartu tani untuk pengambilan pupuk sesuai jatah masing-masing yang diajukan melalui Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sesuai luas lahan yang digarap," ujar Viktor.

Usai sosialisasi berlangsung, Viktor juga menegaskan, pemilik kartu tani hanyalah kelompok tani yang sudah berbadan hukum atau memiliki akta notaris.

Ia juga mengungkapkan, dari 1.051 Poktan yang sudah terbentuk di Samosir, yang sudah memiliki akta notaris kurang lebih 200 Poktan. "Yang memiliki akta notaris, sampai saat ini kurang lebih 200 kelompok tani," tutup Viktor.

Sosialisasi berlangsung, turut dihadiri distributor utama pupuk subsidi Kabupaten, Hemat Sagala, pihak BNI, dan ditargetkan, implementasi kartu tani ini akan terealisasi pada 2021 dengan rincian, triwulan I realisasi 60%, triwulan II 75%, dan triwulan III realisasi 100%.