Medan - Sejak terdaftar dan menjadi Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada Februari 2014 silam, Thomson Surbakti (56) mengaku sudah banyak merasakan manfaat dari Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dengan hak rawatan pada kelas II ini menjelaskan, setidaknya sudah ada tiga kali pelayanan kesehatan yang ia dapatkan selama menjadi Peserta JKN-KIS. Mulai dari pelayanan kesehatan berupa pengikisan mata, klaim kacamata resep, hingga pengobatan penyakit gejala prostat yang dialaminya.

"Sekarang ini saya lagi rutin berobat, karena gejala prostat, ada penyempitan di saluran kemih, sudah tiga tahun inilah," ujar Thomson, Sabtu (15/08) saat ditemui oleh tim Jamkesnews saat sedang mengantre obat di RSUD dr. Pirngadi Medan.

Awalnya, imbuh Thomson, dirinya kurang lancar buang air kecil. Meski banyak minum air, tapi air kecil yang keluar tidak banyak.

"Sikit (sedikit) aja, enggak banyak. Saat dibawa ke rumah sakit dan dilakukan USG, tidak ada ditemukan batu karang atau batu ginjal. Rupanya gejala prostat, ada penyempitan di saluran kemih," jelas Thomson mengulang.

Dokter yang menangani Thomson, menyarankan untuk berobat jalan saja dan tidak harus dioperasi. Perawatan jalan ini, lanjut Thomson, sudah dilakukannya selama tiga tahun terakhir. Awalnya, pria berdarah Karo ini harus check up sebulan sekali ke RSUD dr. Pirngadi Medan.

"Kalau dulu hanya seminggu sekali, sekarang yang sebulan sekali. Ini cuma ngambil obat," terangnya.

Ia mengaku belum ada anjuran dokter untuk operasi, dan ia juga belum tahu kapan gejala prostatnya ini benar-benar tuntas.

"Ada juga yang saya dengar operasi, tapi kabarnya tumbuh (kembali terjadi penyempitan). Jadi sudah semacam penyakit. Sebetulnya ini untuk usia lanjut," terang warga Jalan Djamin Ginting, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor ini.

Sebelum menjalani perawatan untuk penyakit prostat, pedagang sayuran di Pasar Induk Lau Cih ini mengaku pernah melakukan pengikisan di matanya, karena ada penumpukan lemak di bola matanya. Kemudian, kartu JKN-KIS ini dia manfaatkan juga untuk mendapatkan kacamata resep.

"Kita Februari 2014 sudah mulai memakai BPJS dan banyak sudah yang kita rasakan maanfaatnya. Saya sangat terbantu dengan adanya BPJS ini, karena setiap berobat nggak ada sama sekali keluar biaya-biaya lagi," tukasnya.