Gunungsitoli - Sebuah kalimat bijak mengatakan, “Payung tidak akan menghentikan hujan, tetapi membuat kita berjalan melewatinya sampai ke tujuan". Begitu juga dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memang tidak menghapuskan penyakit di muka bumi, namun tetap ia mampu memberikan harapan bagi semua orang yang mau berlindung di dalam payung jaminan kesehatan. Hal itulah yang disampaikan oleh Lolita Pardede (27), saat ditanyakan pendapatnya pada Rabu, (14/09) tentang Program JKN-KIS yang ia dan keluarganya ikuti. Baginya program ini adalah perwujudan dari kepedulian Pemerintah atas kebutuhan masyarakat.

“Kesehatan adalah hal yang sangat penting dan sangat mendasar bagi masyarakat. Seluruh aktifitas dan produktifitas ditentukan dari tingkat kesehatannya. Artinya, sebuah kebijaksanaan dan langka yang tepat telah diambil oleh Pemerintah melalui terbentuknya Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” tuturnya sembari bercerita kepada tim Jamkesnews.

Lolita menceritakan pengalamannya dan keluarga bersama JKN-KIS. Selama menjadi peserta JKN-KIS keluarganya merasa terbantu, terlebih saat masa sulit menghampiri keluarganya. Ia mengatakan bahwa ibunya pernah dirawat di ruang Intens Care Unit (ICU) karena penyakit yang dideritanya.

“Bulan Oktober 2019, ibu saya harus mendapatkan perawatan di ruang ICU karena penyakit yang dideritanya. Perawatan ini, harus ia jalani selama 10 hari. Saya tahu untuk masuk dan mendapatkan perawatan di ruang ICU biayanya pasti sangat besar sekali. Disaat itulah, semakin nyata bagi kami program ini begitu bermanfaat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Lolita menceritakan bagaimana ia dan keluarga terbantu berkat gotong royong dari peserta JKN-KIS. Ia menuturkan, pasca ibunya mendapatkan perawatan di ruang ICU, ia tetap membutuhkan perawatan dan pemeriksaan rutin dari dokter spesialis. Latar belakang pekerjaan orang tua yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) tidak membuat Lolita dan keluarga berpikir bahwa JKN-KIS tidak dibutuhkan keluarganya, justru hal ini membuatnya sadar bahwa Program JKN-KIS adalah program yang harus dimiliki oleh semua orang.

“Apapun pekerjaannya, semua orang membutuhkan JKN-KIS. Cepat atau lambat semua orang akan menyadari ini. Setelah keluar dari rumah sakit, ibu saya harus tetap kontrol. Di bulan April lalu, ibu saya juga harus mendapatkan pelayanan kesehatan di ruang ICU. Rasa takjub atas program ini kembali kami rasakan. Biaya atas pengobatan ibu saya semuanya telah ditanggung oleh JKN-KIS,” terangnya kepada tim dengan rasa bahagia.

Pengobatan yang baik, sistem rujukan yang jelas, dan penanganan yang cepat membuat Lolita dan keluarga merasa sangat terbantu. Ia juga menyampaikan bahwa gotong royong peserta JKN-KIS sangat dirasakan oleh keluarganya. Ia juga berharap agar program berjuta manfaat dan kebaikan ini dapat berlangsung secara berkesinambungan.

“Tidak dapat kami bayangkan jika semua biaya pengobatan ibu selama di rumah sakit, harus kami tanggung sendiri. Tetapi berkat kebaikan peserta JKN-KIS kami sekeluarga dan jutaan orang lainnya dapat terbantu. Semoga program ini terus memberikan manfaat dan kebaikan kepada peserta. Program (JKN-KIS) ini memang tidak menghilangkan penyakit yang ada, tetap ia mampu memberikan harapan bagi semua orang yang mau berlindung di dalam payung jaminan kesehatannya,” tutupnya.