JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Hidayat Nur Wahid, mendesak agar Presiden Jokowi tampil terdepan, ambil tanggungjawab memimpin penanggulangan pandemi Covid-19.

Permintaan Hidayat, menyusul 'diboikotnya' kedatangan warga negara Indonesia (WNI) oleh 59 negara di dunia, dan 11 negara mengimbau warganya agar tak masuk ke Indonesia, lantaran masih tingginya angka sebaran Covid-19.

"Betul bahwa karena covid-19, Indonesia pun memberlakukan hal sejenis kepada beberapa negara asing, tetapi jumlah negara yang me-lockdown Indonesia itu terlalu banyak, yang menggambarkan meluasnya ketidakpercayaan masyarakat Internasional terhadap penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah Indonesia," ujarnya kepada Wartawan Parlemen, Kamis (10/9/2020).

Tingginya angka kasus Covid-19 di Indonesia yang berujung ‘pemboikotan’ itu kata Hidayat, harus menjadi koreksi bagi pemerintah Indonesia. Penanganan Covid19, kata HNW, juga terkait dengan marwah dan harga diri bangsa dan negara. "Selain memang sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban melindungi seluruh WNI,". 

Jika Presiden 'turun gunung', Hidayat meyakini, penganagan pandemi Covid-19 bisa lebih efektif karena harmonisasi pusat dan daerah menjadi lebih baik sehingga silang sengketa pelaksanaan kebijakan bisa diminimlisir.

"Dengan itu kepercayaan Internasional kepada Indonesia bisa segera pulih kembali. Pemerintah harus betul-betul menjadi teladan dalam mengimplementasikan protokol Covid-19 agar rakyat percaya dan bisa diajak berkontribusi atasi Covid-19," kata Hidayat.***