DELISERDANG – Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Muhammad Sontang Sihotang S.Si., M.Si dan Dra. Dara Aisyah, M.Si., Ph.D, kembali melakukan program Abdimas dalam sosialisasi pemanfaatan limbah desa menjadi kalsium organik.

Kali ini dilakukan pelatihan untuk penyediaan bahan antiseptik alami dari produk minyak atsiri berkalsium di Kampung Garmunia Kelambir V Kebun Hamparan Perak Deli Serdang, Ahad (6/9/2020).

Limbah yang digunakan berasal dari minyak atsiri (bahan serai wangi) di campur dengan kalsium organik agar dapat dimanfaatkan ibu rumah tangga dan diproses untuk pembuatan bahan antiseptik berkalsium organik dalam bentuk sabun cair dan dan sabun padat.

Warga Desa Kelambir V Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang selama 2 tahun terakhir diketahui melakukan penanaman serai wangi yang dirintis Sairin sebagai pembuka lahan serai wangi di desa tersebut, sekaligus pengusaha, tapi sudah lama tidak menggunakan alat pemrosesan minyak atsiri karena harga serai wangi dan minyak atsiri sangat rendah di pasaran.

Harapan beliau dengan kedatangan Tim Abdimas USU dapat membantu peningkatan sosial ekonomi masyarakat setempat, yang sebelum ini tidak pernah memperoleh alih teknologi tentang inovasi produk berbasis kalsium ke dalam minyak atsiri.

Dalam rangka mencerdaskan warga sekaligus untuk meningkatkan kemahiran mereka, dihadirkan mitra Abdimas USU Ir. Yessy Tanjung dari UMKM Yess yang telah memperoleh transfer knowledge dari tim Abdimas USU dalam pemanfaatan limbah kulit telur menjadi produk kalsium organik dan telah pula mengaplikasikan limbah minyak atsiri berkalsium dalam aplikasi pembuatan sabun antiseptik cair berkalsium organik.

Selanjutnya Icum Susanti UMKM Esbana, memanfaatkan momen transfer ilmu tersebut mengaplikasikan kepada pembuatan sabun antiseptik padat berkalsium.

Kedua mitra UMKM tersebut merupakan UMKM inovasi berbasis produk kalsium dari binaan tim Abdimas USU, yang sebelumnya tidak pernah mengetahui pemanfaatan limbah kulit telur menjadi produk kalsium, apalagi mengaplikasikannya menjadi produk keperluan masyarakat.

Menurut Muhammad Sontang dan Dara Aisyah, program pengabdian masyarakat melalui transfer knowledge kepada para mitra binaan inovasi bersama warga petani serai bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan limbah menjadi berbagai produk berkalsium organik dan diaplikasi ke aneka produk seperti antiseptik/desinfektan alami untuk menambah kualitas sabun terutama untuk fungsi anti virus dan bakteri (antisipasi Covid-19).

"Selain itu produk antiseptik berkalsium organik tersebut mampu memperbaiki iritasi kulit guna mencegah gatal-gatal, serta menghasilkan wangi alami untuk aroma terapi yang semuanya penting untuk kesehatan," ujar Muhammad Sontang.***