JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menjadikan peringatan 75 tahun kemerdekaan Indonesia sebagai momentum bangkit dari krisis.

"Jadilah 'the true leader', pengayom dan pembimbing rakyat keluar dari cengkeraman pandemi Covid-19," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/08/20).

Menurut Netty, saat ini bangsa Indonesia sedang menuju krisis multidimensi yang meliputi krisis ekonomi, kesehatan, keamanan, budaya dan kepemimpinan.

"Jika kita ingin keluar dari krisis, maka kita mmebutuhkan pemimpin yang memiliki magnet untuk menyatukan energi potensial rakyat menjadi energi kinetik kebangkitan, bersatu melawan pandemi Covid-19. Dengan begitu, Indonesia maju tidak hanya angan-angan," paparnya.

Netty juga mengatakan, HUT RI ke-75 harus dimaknai sebagai upaya membebaskan bangsa dari segala jenis penjajahan. "Dulu para pahlawan berperang untuk memerdekakan bangsa, jangan sampai saat ini, secara sadar atau pun tidak, kita justru dijajah bangsa lain dengan cara dan model yang berbeda," katanya.

Dalam pandangan Netty, salah satu faktor yang dapat membuat kita lemah adalah ketidakmampuan menentukan arah bangsa sendiri dan selalu mengekor pada kepentingan asing. Jika ini terjadi, maka anak cucu kita akan mewarisi negara yang lemah yang dengan mudah dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan bangsa lain," tambahnya.

Oleh karena itu, Netty mengingatkan pemerintah agar selalu hadir di tengah masyarakat dan menyelesaikan problem yang menjadi tanggung jawab negara. "75 tahun merdeka bisa jadi belum bermakna apa-apa saat rakyat sebagai pemilik sah negeri ini masih didera kemiskinan, kebodohan dan kesengsaraan," pungkasnya.***