MEDAN-Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan mulai membaik pada triwulan III, karena aktivitas bisnis meningkat di era new normal terkonfirmasi oleh perkiraan kegiatan usaha ke depan yang naik.

Hal ini dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat bahwa dalam triwulan III daya beli masyarakat diprediksi mulai meningkat seiring dengan kembali beroperasinya sektor – sektor terdampak serta gencarnya bantuan sosial dari Pemerintah.

"Permintaan eksternal untuk komoditas – komoditas unggulan diperkirakan kembali menggeliat didorong oleh perbaikan ekonomi dunia tercermin dari kenaikan harga di pasar internasional," katanya dalam webinar zoom dengan media di Medan, kemarin.

Kendati demikian, sambungnya perbaikan tersebut diperkirakan masih belum optimal, terlihat dari beberapa pergerakan indikator yang belum pulih dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Permintaan domestik dan eksternal diperkirakan mulai picking up, seperti misalnya sebagian TK telah kembali bekerja seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial, kemudian pencairan gaji ke-13 di bulan Agustus 2020," ujarnya.

Begitu juga realisasi DAK Fisik dan Dana Desa yang masih on track, rencana realisasi dana penanganan bencana COVID 19 untuk kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi, realisasi investasi untuk maintenance rutin dan replanting masih berjalan on track, kemudian berlanjutnya pembangunan infrastruktur strategis pemerintah dan proyek kelistrikan multiyears.

"Selain itu, juga adanya peningkatan permintaan eksternal pasca penundaan akibat lockdown di beberapa negara mitra dagang. Pnasokan bahan baku komoditas ekstraktif yang melimpah turut mendukung perbaikan kinerja ekspor. Terakhir peningkatan impor barang baku dan barang modal seiring dengan perbaikan permintaan ekspor dan domestik," pungkasnya.*