LANGKAT-Terkait isu pemberitaan tenaga kesehatan dan non kesehatan Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan (RSPPB) terpapar covid 19, tidak diisolasi sesuai protokol kesehatan tidaklah benar.

“Isu tidak benar, RSPPB telah melakukan prosedur penanganan covid 19 dengan benar dan sesuai protokol kesehatan,” sebut Jubir Covid 19 Langkat Dr.Juliana selaku Plt.Kadis Kesehatan Langkat, saat melakukan rapat dengan pihak Dirut RSPPB terkait penanganan covid 19 di wilayah Pangkalan Brandan, di Ruang Rapat Kadis Dinkes Langkat, Stabat, Senin (3/8/2020).

Dr. Juliana juga menegaskan, semua RS rujukan covid 19 termasuk RSPPB, maupun Puskesmas yang ada di Langkat, semuanya dibawah intruksi Satgas Covid 19 Langkat, yang dibidangi Dinkes Langkat. Menurutnya, dalam pantaun Dinkes selama ini, semuanya telah melakukan penanganan covid sesuai ketentuan.

“Jika ada kasus covid 19 yang baru, meraka selalu berkoordinasi dengan pihak Dinkes. Jadi setiap perkembangannya kami mengetahui, jika ada kekeliruan pasti akan segera kami luruskan,”terangnya.

Ia meminta kepada masyarakat, agar lebih meningkatkan kesadaran tinggi untuk terus mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jaga jarak, sebab pandemic covid 19 belum berakhir.

"Wabah ini hanya bisa hilang, jika masyarakat mau mengikuti anjuran pemerintah, sebab masyarakatlah garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan virus corona, sementara tenaga kesehatan merupakan benteng terakhir dalam penanganannya. Jadi pemahaman ini lah yang harus ditanamkan masyarakat. Jadi bukan kami (tenaga kesehatan) tapi masyarakatlah yang menjadi garda terdepan,”pungkasnya.

Sementara, Direktur RSPPB Dr Neny Herawati, menerangkan, terdapat 5 orang tenaga kesehatan dan 1 orang tenaga non medis di RSPPB, positif covid 19.

Kini semuanya telah diisolasi di rumah sakit rujukan covid 19 Pemprovsu, yakni di RS GL Tobing PTPN II Tanjung Morawa dam RS Marta Friska Martatuli Medan.

“Kepada keluarganya yang memiliki kategori kontak erat juga sudah dilakukan tracing dan tracking,”terangnya. Sementara, bagi seluruh karyawan RSPPB lainnya juga sudah dilakukan screening covid. Hal ini telah dilakukan sejak 2 Juni 2020 lalu secara bertahap sampai saat ini, setiap 14 hari sekali atau minimalnya 1 bulan sekali," imbuhnya.

“Saat ini sebanyak 218 karyawan RSPPB tenaga medis dan non medis yang sudah di screening, bagi yang reaktif tanpa gejala, kita lakukan isolasi mandiri dirumahnya masing - masing,”sebutnya.

Ia menegaskan, RSPPB sebagai RS Rujukan kasus covid di Langkat, terus membuka layanan dengan penerapan sesuai protokol kesehatan.

Sedangkan, Sekretaris Dinkes Kesehtan Ansari, menyampaikan Almarhum Dr. H.M Arifin Sinaga sudah tidak lagi menjabat Jubir Covid 19 Langkat sejak sejak 6 Juli 2020 lalu, di gantikan Dr.Juliana yang juga menjabat Plt Kadis Dinkes.

“Kami selaku keluraga besar Dinkes Langkat, memohon doa dan mohon maaf untuk sahabat kami Almarhum Dr. Arifin Sinaga yang telah meninggal pada Rabu malam 29 Juli 2020, dengan status positif covid 19,”pintanya.

Serta menjelaskan, penanganan Almarhum Dr.Arifin dilakukan oleh Satgas Covid 19 Pemko Medan, sebab Almarhum tercatat dan berdomisili sebagai penduduk Kota Medan.

Turut hadir pada rapat itu, Kasi Yankes Rujukan Dinkes Langkat Dahlia Rosa, ketua tim Pinere RS. Pertamina Pangkalan Brandan Dr.Dodo Aryanto, Wadir RS.Pertamina Pangkalan Brandan Dr.Zulfikar, KUPT Puskesmas Desa Lama Secanggang Muharamah, TU UPT Puskemas Securai Krisni Supriati, Kepala UPT Puskesmas Pkl. Brandan Wirda Ningsih, kepala UPT Puskesmas Pkl Susu Dr.Herlina E. Hutopea.