MEDAN-Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Bank Mandiri Syariah (BSM) di Region I Medan wilayah kerja Sumatera Utara mampu tumbuh positif terlihat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayaan yang tumbuh meski agak melambat.

Hal itu dikatakan RCEO Region I Medan Wisnu Sunandar kepada wartawan usai menyerahkan dua ekor kambing kepada wartawan untuk disembelih sebagai kurban di kantornya Senin (3/8/2020).

“Memang tumbuh tapi agak melambat,” katanya.

Wisnu menyerahkan kambing tersebut kepada perwakilan wartawan yang juga Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatera Utara Zulfikar Tanjung.

Hewan kurban itu diberikan serangkaian dengan Hari Raya Idul Adha 1441 H.

“Semoga kambing kurban ini berkah dan silaturahmi dengan media tetap berjalan baik,” kata Wisnu yang baru menjabat di sini menggantikan Ahmad Zailani yang memasuki masa purnabhakti.

Wisnu menjelaskan pertumbuhan bisnis outlet-outlet di Provinsi Sumatera Utara per 31 Juli 2020 Year to Date (ytd) dari 3 area yaitu Area Medan Kota, Area Medan Raya dan Area Pematang Siantar yaitu pertumbuhan (Growth) DPK sebesar Rp320 miliar atau 7,99 persen dan pembiayaan sebesar Rp80 miliar atau 2,99 persen.

Menurutnya, saat sekarang tantangan di tengah pandemi Covid-19 cukup besar bagi pertumbuhan bank syariah. Sejak Bank Muamalat sebagai bank syariah muncul tahun 1992 hingga bermunculan bank syariah tahun 1999, pangsa pasar (market share) bank syariah masih di bawah 10 persen.

“Inilah tantangan bagi kita bagaimana membuat masyarakat melek dalam literasi maupun inklusi perbankan syariah. Sekarang masih melek sebagian,” ungkapnya.

Untuk bisa bertahan di tengah pandemi sekarang ini, Wisnu menyebut BSM membuat berbagai strategi antara lain bergerak ke segmen retail pembiayaan. Menerapkan program Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar transaksi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.

BSM sendiri sudah memiliki banyak merchant QRIS seperti masjid-masjid dan pedagang, termasuk di lingkungan pesantren Raudatul Hasanah Medan dan kampus-kampus.

“Untuk sosialisasi literasi dan inklusi bank syariah juga QRIS, BSM kerjasama dengan BI dan OJK,” ungkap Wisnu.*