LABUHANBATU - ES alias Pak Erik (3) warga Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labura, berhasil ditangkap personel Satnarkoba, Senin (3/8/2020) dini hari sekira pukul 02.00 saat tertidur pulas di Kebun Afdeling III PTPN III Pulo Mandi Kabupaten Asahan.

Terpidana ini masuk dalam DPO Satnarkoba setelah adanya permintaan bantuan penangkapan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Labuhanbatu Kumaedi, kepada Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat sejak 12 Juni 2020 untuk melaksanakan Putusan MA 6 Januari 2016 yang memutuskan terdakwa ES als Pak Erik terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman dengan menjatuhkan vonis 4 tahun dan denda sebesar Rp.800.000.000 dengan ketentuan apabila denda tersebut maka diganti dengan pidana penjara 4 bulan.

Adapun terpidana ini dulunya divonis bebas di PN Rantau Parapat, sehingga oleh JPU mengajukan kasasi. Di mana terpidana ini awalnya ditangkap Satnarkoba pada 11 Desember 2013 di Dusun III Parit Minyak, Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labura dengan barang bukti 3 plastik klip berisi narkotika sabu berat 0,7 gram, 323 Plastik klip kosong, satu unit HP Nokia, satu unit HP Samsung, satu buah mancis, dua buah kaca pirek dan satu buah sekop.

"Dari tanggal 12 Juni 2020 Satnarkoba intensif melakukan pencarian terhadap terpidana ini untuk menjaga marwah penegak hukum agar kewibawaan hukum dirasakan oleh masayarakat, sehingga salah satu tujuan penghukuman yaitu memberikan efek jera dapat menjadi edukasi kepada masyarakat sehingga rasa aman dan tertib tetap terjaga ditengah tengah masyarakat dan orang orang yang hendak melakukan perbuatan melawan hukum semakin kedepannya semakin sadar," ujar Kapolres Labuhanbatu, AKBP Agus Darojat melalui Kasat Narkoba, AKP Martualesi Sitepu.

Kepada petugas, Pak Erik mengakui bahwa sejak dirinya divonis bebas tahun 2014 dia merantau ke Lampung dan bekerja serabutan. Namun sejak mewabahnya virus corona, dia pulang kampung dan dalam 2 bulan terakhir pelaku mengetahui dirinya dicari cari petugas, sehingga terpidana ini dalam pelarian dan berusaha menghindari dari tangkapan petugas.

Bapak lima anak laki laki ini merasa menyesal dan pernah menyatakan kepada isterinya untuk berniat menyerahkan diri.

"Namun oleh isterinya menyatakan kalau abang menyerahkan diri nanti bagaimana saya akan menyekolahkan anak anak. Saat ini terpidana ini masih diperiksa di Satnarkoba untuk selanjutnya dilimpahkan ke eksekutor JPU Rantau Prapat," tandasnya.