MEDAN-Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) kembali melakukan penambahan terhadap jumlah ruang rawat penanganan (isolasi) bagi pasien Covid-19. Untuk itu, Gubernur Sumut (Gubsu) Edi Rahmayadi pun berkunjung ke rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini guna meninjau bagaimana situasi perkembangannya.

"Sebenarnya, rumah sakit dari pusat yang terlebih dahulu memfasilitasi perawatan pasien Covid-19, bukan Martha Friska. Tapi karena terjadi peningkatan pasien Covid-19, pemerintah daerah juga mengerahkan rumah sakit daerah untuk penanganannya. Rencananya RS Haji juga akan dibuatkan ruangan khusus infeksius seperti ini, luar biasa ini," ungkapnya didampingi perwakilan GTPP Covid-19 Sumut, BPBD dan DPRD Sumut, Senin (20/7/2020).

Sementara itu, Plh Direktur Utama RSUP HAM sekaligus Direktur Medik dan Keperawatan, dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) menjelaskan, sebelumnya rumah sakit berstandar internasional ini hanya memiliki 11 ruang rawat isolasi. Namun seiring waktu, jumlahnya terus bertambah seiring peningkatan kasus Covid-19, dan kini sudah beroperasi sebanyak 40 ruang isolasi di Perinatologi.

"Ini kita 40 hari pembangunannya. Ruang rawat ini bertekanan negatif," jelasnya didampingi Ketua Tim Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSUP HAM, dr Widirahardjo SpP(K).

Zainal juga menerangkan, ruang isolasi ini terletak di tanah seluas 900 meter persegi. Bangunan yang memakan biaya sekitar Rp19,8 miliar ini juga akan difasilitasi oleh 15 ruangan isolasi baru, yang dilengakapi dengan ventilator dan hepafilter dan nantinya akan digunakan untuk perawatan pasien Covid-19 dengan gejala berat.

"Pembuatan ruang isolasi tekanan negatif ini dikerjakan bersama PT Waskita Karya Persero, dengan masa pengerjaan memakan waktu sekitar enam minggu. Bangunan ini merupakan hibah dari Kementerian Kesehatan dalam upaya penanganan Covid-19," pungkasnya.*