MEDAN - Kegiatan usaha pertambangan diyakini tetap prospektif dan mampu menghasilkan profit (keuntungan) sekalipun dalam situasi wabah Pandemi Coronavirus Diseas 2019 (Covid-19).

Demikian point' penting yang dipetik GoSumut.com saat mengikuti Journalists Zoom Meeting via Webiner bertajuk "Perusahaan Pertambangan dan Energi di Tengah Pandemi: Regulasi Pemerintah, Apa yang Harus Dilakukan Saat Ini dan Masa Depan". Zoom Meeting tersebut diselenggarakan Agincourt Resources, Perusahaan Tambang Emas Martabe, Kamis sore (16/7/2020).

Tampil sebagai narasumber Prof. Dr. Irwandy Arif (Ketua Indonesian Mining Institute) dan Rahmat Lubis dari PT Agincourt Resources dengan moderator Dudi Rahman (Editor in Chief Dunia Energi)

Menurut Irwandy Arif, kontribusi pendapatan negara dari pajak pertambangan batubara saja di masa Pandemi Covid-19 mampu mencapai 73 persen. "Ini dari Batubara saja. Tentu dari sektor pertambangan lainnya termasuk emas tetap lumayan," ujar Irwandy.

Kondisi tersebut berbanding lurus dengan penjelasan Rahmat Lubis. Dia menjelaskan, produksi emas di PT Agincourt Resources (AR) tidak ada masalah di tengah Pandemi Covid-19 sekalipun sempat lockdown beberapa saat. Harga emas juga tetap bagus. PT AR tetap full produksi dan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Namun diakui Rahmat Lubis, untuk pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT AR terhambat di bulan April dan Mei 2020 lantaran Pandemi Covid-19 dan akan dilaksanakan secara penuh di Desember 2020.

Di kesempatan itu Irwandy Arif dan Rahmat Lubis berharap kiranya Pandemi Covid-19 dapat segera berakhir sehingga kegiatan di usaha pertambangan dapat lebih produktif lagi.

Journalists Zoom Meeting tersebut juga diisi sesi tanya jawab dan kuis berhadiah.***