PEKANBARU - Ratusan petani yang terlibat konflik agraria di Tanjung Morawa, Sumatera Utara tiba di Pekanbaru pada Sabtu (11/7/2020) dalam aksi jalan kaki dari Sumut menuju Istana Negara di Jakarta dijamu oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Riau. Dalam kesempatan itu, PKB menyediakan fasilitas berupa tempat istirahat bagi para petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB).

Para petani ini sampai di Pekanbaru sekira pukul 11 malam dan langsung menginap di kantor DPW PKB Riau, jalan OK M Jamil.

Sekretaris DPW PKB Riau, Ade Agus Hartanto membenarkan hal tersebut, dikatakan Ade pemberian fasilitas ini dilakukan PKB Riau atas dasar kemanusiaan.

"Hingga saat ini, sebagian mereka masih di kantor PKB Riau," ujar Ade kepada GoRiau.com, Senin (13/7/2020).

Dijelaskan Ade, PKB menerima ratusan massa ini karena adanya permintaan dari massa ke berbagai kelompok masyarakat yang ada di Pekanbaru. Sayangnya, kelompok yang dihubungi massa ini mengaku tak bisa membantu massa petani tersebut untuk tempat istirahat.

"Teman-teman PKB Riau ini sebagian besar para aktivis. Jadi teman-teman merasa tergugah hatinya untuk membantu rakyat yang sedang berjuang seperti serikat petani yang datang ke kantor PKB ini," jelas Ade.

Ketika disinggung tentang resiko covid-19 dari para massa aksi, Ade menyebutkan bahwa dirinya sudah mengingatkan kepada para pengurus dan kader PKB yang melayani massa agar memperhatikan protokol kesehatan.

"Kita sudah ingatkan para kader dan pengurus PKB yang melayani massa agar menggunakan masker dan standar protokol kesehatan Covid-19. Ini semua karena kemanusiaan saja, mudah-mudahan kita semua terlindungi," ujar Ketua Komisi I DPRD Riau ini.

Lebih lanjut Ade mengatakan, bila memang pihak pemerintah ingin melakukan rapid tes bagi para massa aksi, maka PKB Riau siap mengkoordinirnya.

"Ada 170 orang yang terkumpul pada massa aksi ini. Kalau memang pemerintah ingin merapid tes mereka semua, kita siap mengkoordinirnya," tutup Bakal Calon Bupati Inhu ini. ***