LHOKSEUMAWE-Paska kebakaran hebat yang melumpuhkan pusat pasar tradisional terbesar Lhokseumawe, kemarin, para pedagang kecil terpaksa berjualan ditengah-tengah puing-puing reruntuhan bangunan yang terbakar.

Tampak para pedagang kecil terpaksa menggelar dagangan, ada yang dipinggir jalan, ada juga dibekas puing kebakaran. “Mau tidak mau kita tetap berjualan, karena pendapatan setiap hari dari berjualan di pasar ini,” kata salah seorang pedagang, Jum’at (10/7). Pusat pasar tradisional terbesar di Lhokseumawe itu sebelum terbakar, setiap hari uang berputar mencapai miliaran rupiah, betapa tidak, kebanyakan bahan pangan untuk masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara dipasok ke pasar tersebut.

Namun, saat ini ketika pasar tersebut terbakar, praktis unit-unit usaha kecil yang selama ini menggantungkan hidupnya dari pusat pasar tradisional tersebut menjadi lumpuh, selain lapak dagangan musnah dilalap api termasuk isi yang ada didalamnya, sejauh ini belum tahu kapan bisa beraktivitas kembali.

“Tidak tahu kapan bisa berjualan kembali, apalagi barang dagangan saya yang musnah dilalap api mencapai Rp 60-an juta, modal juga sudah habis, karena sudah kita belanjakan untuk persiapan Hari Raya Qurban yang tinggal beberapa hari lagi,” kata salah seorang pedagang berbagai jenis kebutuhan pakaian Samsir Nasution, Jum’at (10/7/2020).

Saat ini Samsir berserta pedagang lainnya hanya mampu mengais-ngais bekas terbakar itu. “Mana tahu ada yang tersisa, tapi ternyata enggak ada, semuanya hangus terbakar,” katanya.

Para pedagang tersebut hanya bisa berharap, pihak pemerintah segera memberikan solusi yang tepat agar usaha kecil yang digeluti mayoritas pedagang di pusat pasar tradisional tersebut segera pulih.