LAMONGAN - Situasi pandemi Covid-19 yang memaksa Kompetisi Sepakbola Liga 1 2020 dihentikan sementara waktu membuat klub berada dalam kondisi sulit karena tidak adanya pemasukan selama kurang lebih empat bulan. Makanya, kapten Persela Lamongan, Eky Taufik merespon kebijakan renegosiasi kontrak pemain sebagai hal yang bisa dimaklumi. 

Renegosiasi kontrak merupakan bagian dari kebijakan yang harus diambil sebagai langkah mempersiapkan kompetisi yang akan kembali bergulir pada Oktober mendatang. 

Sebagai pemain, Eky mengakui bahwa dia menerima keputusan manajemen klub soal kebijakan renegosiasi kontrak pemain. “Kalau saya oke-oke saja, renegosiasi karena situasi dan kondisinya belum stabil terutama kondisi keuangan klub. Pasti di tim agak oleng kondisinya,” ujar Eky.

Eky berharap kebijakan renegosiasi gaji pemain dapat membantu klub untuk menstabilkan kondisi keuangan klub. Situasi seperti saat ini, pemain dan klub tidak dapat egois dengan keinginan masing-masing. “Boleh lah kita renegosiasi soal kontrak memang karena hal itu diperlukan untuk menstabilkan kondisi keuangan tim,” imbuhnya.

Sebelumnya telah ada kebijakan gaji pemain dibayar sebesar 25 persen dari nilai kontrak sejak Maret hingga Juni ini sebagai konsekuensi karena dihentikannya kompetisi. Wacana dilanjutkannya kompetisi pada September atau Oktober mendatang membuat klub-klub mengusulkan renegosiasi kontrak pemain. ***