TANGERANG - Bidan berinisial D yang bertugas di salah satu Puskemas di Kabupaten Tangerang, Banten, mendapatkan teguran keras dan Dinas Kesehatan (Diskes) Tangerang, karena dinilai merendahkan warga yang berobat di Puskesmas.

Dikutip dari Sindonews.com, sang bidan merendahkan pasien BPJS Kesehatan yang berobat di Puskesmas, dengan menyebutnya miskin dan tidak tahu malu, pada statusnya di akun WhatsApp (WA) pribadinya.

D mengatakan, pasien miskin tersebut tidak punya malu karena berobat hanya membayar Rp3.000 dan melahirkan gratis, tetapi membuli bidan yang sudah menolongnya melahirkan itu.

''Kebanyakan yang berobat dan lahiran di Kemiri itu pasien ekonomi ke bawah. Tapi kalau lihat komennya jadi netizen ngebuli bidan PKM Kemiri bikin kuping jadi panas,'' tulis D, dikutip dari statusnya, Kamis (25/6/2020).

Tidak cukup di situ, D masih melanjutkan tulisannya dengan menyerang netizen yang dinilainya tidak mengetahui apa-apa. Dia menyebut ''netizen bokek jangan berobat di puskesmas''.

''Apa gak malu ya, cuma bayar Rp3.000 perak. Lahiran gratis tapi ngebuli bidan-bidannya habis-habisan di media yang enggak jelas info Kemiri. Hai guys para netizen yang bokek, semoga kalian sehat terus yah,'' sambungnya.

Serangan D pun berlanjut. Menurutnya para netizen hanya omong besar dan tidak akan mampu berobat di rumah sakit. Sehingga, pasti akan kembali lagi ke Puskesmas.

''Kasihan kan kalau sakit nanti harus berobat kemana. Mau ke puskesmas malu udah ngebuli petugasnya. Mau ke RS pasti enggak kebayar. Paling sohor nanti balik lagi tuh ke bidannya minta SKTM,'' tutup status bidan D.

Pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tangerang pun langsung bereaksi menanggapi status D di WA yang keterlaluan itu. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan, bidan D sudah diberikan teguran keras.

''Iya, sudah kita berikan teguran dengan keras. Beda-beda sih. Kalau tenaga bidan cukup, mungkin etika saja, karena masyarakat juga punya tingkah laku yang beragam,'' katanya.

Menurut dia, sebagai seorang bidan Puskesmas, D harus lebih bisa menahan diri dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai abdi warga, D juga harus bisa bersabar menghadapi prilaku masyarakat.

''Jadi kurang sabar. Ya, intinya sabar, sambil edukasi. Tidak bisa merendahkan orang miskin seperti itu juga. Apalagi, kita juga kan dibayar pakai uang si miskin,'' pungkasnya.-