BANJARMASIN - Masih ingat dengan sosok ibu-ibu di iklan RCTI tahun 1990an? Hj Farida sosok yang terkenal sebagai pengacung jempol di pasar terapung pada iklan RCTI ini meninggal dunia pada Kamis (25/6/2020).

Info meninggalnya perempuan yang akrab disapa Hj Ida tersebut pertama kali dikabarkan akun Twitter Banjarbase yang mencuitkan kabar duka tersebut sekitar pukul 10.00 WITA.

"Ingatlah buhan pian lawan sini (kalian ingat sama ibu ini)? Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un hari ini sidin meninggal dunia, mohon doanya," cuit akun Twitter tersebut seraya menyertakan foto HJ Ida saat menjadi iklan RCTI Oke dulu.

Tak lama, kabar tersebut juga dibagikan akun Instagram lambe turah.

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. TELAH MENINGGAL DUNIA
Ibu legendaris dari Banjarmasin, Hj. Noor Parida bin H. Haderi, umur 66 tahun pada hari Kamis, tanggal 25 Juni 2020. Semoga amal ibadah almarhumah diterima disisiNya," tulis admin akun gosip tersebut.

Kepergian Farida ini tentu saja membuat publik berduka. Doa warganet pun tercurah untuk sosok wanita yang dianggap begitu dinantikan setiap pergantian acara di hari Minggu para generasi kelahiran tahun 1990 ke atas. "Ibu2 legend yg menemani minggu pagiku jmn SD."

"Innalillahi.. sebelum film lets n go dan doraemon selalu ada ibu ini."

newrizkf19, "Inalillahi. Terimakasih sudah menghiasi masa kecil kami di layar tv ."

Hj Farida Dalam Kenangan Warganet Generasi 90an

Era 90 an bagi sebagian orang memang merupakan masa yang cukup sulit dilupakan. Sebab, pada era 90 an memang cukup banyak kenangan indah.

Bagi kalian generasi 90-an, pasti sudah tak asing lagi jika melihat sosok seorang wanita yang mengacungkan jempol di iklan RCTI.

Di iklan RCTI Oke, Hj Farida mengacungkan jempolnya saat dia tengah berada di pasar terapung di kota Banjarmasin, Kalimantan. Iklan tersebut tayang pada era 1990-an, tepatnya tayang sejak 24 Agustus 1996 hingga 24 Agustus 1998.

Di usia senjanya, perempuan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarga. Hj Ida tinggal bersama anak dan sejumlah cucunya di Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan.

Hj Ida terakhir terlihat di tengah banyak orang, pada acara pembukaan Pasar Terapung Kuin di depan Kubah Makam Sultan Suriansyah Sabtu (11/1/2020) lalu.

Sebelumnya diberitakan Farida begitu bangga dirinya sempat menjadi bintang iklan salah satu televisi terbesar di Indonesia.

Wajahnya kerap kali muncul ketika iklan tiba. Farida yang saat itu menjadi ikon di pasar apung terlihat dengan wajah ceria menghadap kekamera dengan mengacungkan jempolnya.

Lalu berapakah honor yang didapatkan oleh Farida saat itu?

Menurut pengakuannya, dirinya mendapatkan uang sebesar Rp 40.000 hanya untuk honor tampil saja. Tak hanya itu, dirinya juga mendapat satu untit televisi berukuran 14 inch. Serta uang sebesar Rp 1,5 juta dan beasiswa untuk putrinya sampai selesai.

Tentu honor tersebut sangat besar di era tahun 90-an. Wajahnya yang kerap muncul di televisi membuat dirinya menjadi icon RCTI.

Namun sayang seiring berjalannya waktu, Farida kini sudah tak sepopuler dulu. Farida harus bekerja menjadi penjual kue dan gorengan beberapa tahun lalu

Dirinya pun tinggal bersama anak-anak dan cucunya dengan kehidupan yang sangat sederhana. Tubuhnya pun kini telah renta dimakan oleh usia.

Meski tak lagi sepopuler dulu, Farida tetap merasa bersyukur bisa menjadi bintang iklan yang begitu dikenal banyak orang.

Misteri Iklan RCTI di Tengah Sawah Jaman Dulu

Selain Hj Farida, iklan RCTI yang juga melegenda adalah pemandangan sary keluarga yang menonton televisi di tengah sawah.

Menyalanya tv ini menjadi pertanyaan bagi para penonton yang kritis, bahkan ada pula meme tentang iklan RCTI ini. Iklan ini ditayangkan pada era 90an, pertama kali ditayangkan pada 1994.

Jadi kamu yang tumbuh pada era 90an pasti tau tentang iklan tersebut, bahkan menjadi misteri tersendiri bagi mereka yang menyaksikannya.

Dilansir dari berbagai sumber, ternyata tv menyala dalam iklan RCTI Oke ini, merupakan cikal bakal sumber baru listrik oleh sekumpulan mahasiswa pertanian dari Universitas Brawijaya.

Mereka telah berhasil merancang inovasi yang mereka sebut sebagai e-paddy, dimana tanaman padi persawahan yang mampu menghasilkan listrik. Mahasiswa yang berhasil merancangnya adalah Dheniz Fajar Akbar, Lisa Normalasari , Yogan Surya Tirta, Tiara Wiranti dan Hamdan Mursyid di bawah bimbingan Dewi Maya Maharan.

Mereka memiliki dasar prinsip dasar dengan menggabungkan prinsip biologi dan juga prinsip fisika. Salah satu mahasiswa bernama Dheniz Fajar Akbar mengatakan, pada umumnya tanaman akan menyerap sinar matahari sehingga menghasilkan glukosa dan oksigen melalui proses yang bernama fotosintesis.***