MEDAN – BPJS Kesehatan Cabang Medan, melaksanakan kegiatan Sambung Rasa Pengguna Layanan Cuci Darah di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida, Senin (23/6/2020). Pemilihan Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida ini dikarenakan rumah sakit tersebut merupakan salah satu rumah sakit khusus ginjal yang memiliki pasien hemodialisa atau cuci darah yang banyak di Kota Medan. Kegiatan sambung rasa yang diisi dengan sosialisasi tersebut, dibawakan langsung oleh Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta, Supriyanto Syaputra.

“Kami hadir hari ini dengan maksud bersilatuhrahmi bersama pasien cuci darah, keluarga pasien cuci darah, perawat, dokter dan juga staf-staf di rumah sakit ini yang memberikan pelayanan langsung terhadap layanan cuci darah makanya kita beri nama kegiatan ini sambung rasa pengguna layanan cuci darah,” ungkap Supriyanto.

Selain kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai Program JKN-KIS dan penyakit cuci darah, Supriyanto pada kesempatan yang sama juga memperkenalkan aplikasi Mobile JKN yang dapat dimanfaatkan peserta JKN-KIS dalam mengakses layanan administratif.

“Kebetulan tadi ada yang tanya sama saya gimana caranya ubah faskes tingkat pertama (FKTP). Bapak ibu biasa pakai aplikasi Mobile JKN yang bisa di download di Appstore atau Playstore di HP bapak ibu masing-masing,” ujar Supriyanto sambil menunjukan handphone miliknya.

Ditambahkan Supriyanto, fitur yang ada di aplikasi Mobile JKN sudah cukup lengkap, peserta dapat melakukan pendaftaran, penambahan anggota keluarga, perubahan kelas rawatan, perubahan data peserta dan bahkan bisa mengecek ketersediaan kamar rawat inap di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan

“Untuk bapak ibu yang gak ada smartphone, BPJS Kesehatan juga ada nih bu, pak, namanya BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 jadi nggak perlu download aplikasi tapi cukup telepon saja ke nomor itu, dan pelayanannya juga sama kayak yang di aplikasi,” tambah Supriyanto.

Salah satu peserta Lian, menyampaikan dirinya kesulitan semenjak pandemi Covid-19 untuk ke kantor BPJS Kesehatan, dirinya mengaku hendak mengubah FKTP, namun karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, dirinya mengurungkan diri untuk ke Kantor BPJS Kesehatan.

“Awak (saya) kan mau ubah faskes awak pak, tapi susah takut pula corona kalo kita keluar-keluar. Ini saja kesini (rumah sakit) karena memang harus rutin cuci darah, jadi kalau tadi dikasih tahu kami tentang apa itu Mobile JKN sama care center, kurasa nggak perlu lagi lah ke kantor BPJS (Kesehatan) itu kami,” ucap Lian.