MEDAN – BPJS Kesehatan Cabang Medan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Lean Six Sigma Program Rujuk Balik (PRB), Selasa (23/6/2020) yang dihadiri perwakilan Person in Charge (PIC) dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), dan apotek mitra BPJS Kesehatan Cabang Medan. “Hari ini kita kumpulkan semua pihak terlibat dalam penyuksesan PRB ini. Kita sudah hadirkan dari rumah sakit atau FKRTL sebagai pihak yang berperan merekrut peserta, ada juga dari FKTP yang memastikan peserta aktif mengikuti PRB, dan Apotek yang memastikan peserta patuh untuk mengambil obat secara rutin,” ujar Asnila Dewi Harahap selaku Kepala Bidang Penjamin Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Medan.

Seperti diketahui, pelayanan PRB adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di FKTP atas rekomendasi/rujukan dari FKRTL yang merawat. Melalui LSS PRB ini diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan PRB dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta penderita penyakit kronis.

Asnila berharap, setiap tingkatan baik FKRTL, FKTP maupun Apotek sudah memahami PRB secara penuh sehingga dapat menyampaikan kepada peserta untuk dapat memanfaatkan program tersebut. Dan melalui LSS PRB ini, pemahaman terhadap PRB dapat termonitor dan dapat dievaluasi serta masing-masing tingkatan dapat berkoordinasi dan saling membantu dalam pelaksanaan PRB.

Harapan yang disampaikan Asnila terhadap program ini, karena PRB banyak memberikan manfaat yang bisa dirasakan baik oleh peserta, FKTP maupun FKRTL.

“Manfaat bagi peserta adalah, peserta mendapatkan pelayanan yang komprehensif mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam PRB ini serta memudahkan peserta dalam mendapatkan obat yang ia butuhkan,” jelas Asnila.

Seperti yang disampaikan Dahminar, salah satu PIC fasilitas kesehatan yang hadir dalam kegiatan hari ini menyampaikan bahwa melalui LSS PRB membantu pihaknya dalam membuat inovasi agar peserta lebih mudah memahami manfaat dari PRB dan akhirnya dapat aktif dalam kegiatan PRB.

“Kalau kita bilang sih, program PRB ini secara tidak sadar kami yang bekerja di fasilitas kesehatan menjadi dekat dengan peserta, karena sifat dari PRB yang hubungannya begitu personal, seperti kita ingatkan mereka mengenai pola hidup yang sehat, kita ajak mereka ikut senam, kita edukasi mengenai makanan bergizi, kita juga mengingatkan mereka untuk aktif mendapatkan obat yang mereka butuhkan,” cerita Dahminar.