BINJAI-Terkait isu raibnya truk berisi tawas di sekitar lokasi Water Treatment Plan (WTP) atau instalasi pengolahan air yang terletak di Jalan Gunung Sinabung Kelurahan Tanah Merah (Marcapada), Kecamatan Binjai Selatan, Binjai, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari Binjai, Ir Taufiq ST,IPM.Asean Eng, angkat bicara, Senin (22/6/2020).

Ditemui di kantornya, ia menceritakan prihal mengapa truk berisi Aluminium Sulfat tersebut, terparkir dan sempat bongkar muatan di WTP Marcapada. Ia mengatakan, pihaknya memang membutuhkan pasokan tawas sebagai bahan untuk menjernihkan air.

"Jadi sebenarnya begini, pada tanggal 8 Mei 2020 lalu, ada surat permohonan permintaan pengadaan bahan tawas, dari Kabag Umum, untuk bulan Mei sampai dengan Juni atau 2 bulan, saya mendisposisinya, proses selanjutnya, saya buat kesimpulan kalau bisa 2 termin artinya sebulan-sebulan begitu, nanti jika sudah mau habis langsung proses lagi pengadaannya, kenapa begitu, karena pembiayaan serta hutang berjalan PDAM juga masih ada. Terus pun tidak berulang-ulang melapornya, karena di dalam surat itu jelas saya tulis kuantitinya seberat 36 ton, begitu disposisi saya," ujar Taufiq.

Ketika ditanya, kemana saat ini truk berisi tawas dengan perkiraan berat total 18 ton itu berada, Ir Taufiq menjawab dengan jelas. Dikarenakan pemberkasan (Surat Perintah Kerja) atau dengan kata lain administrasi dari tawas tersebut tidak sesuai dengan semestinya, ia pun menolaknya. Selanjutnya ia memerintahkan stafnya untuk menyuruh pengemudi truk tersebut membawa kembali tawas itu ke pemiliknya.

"Lalu tanggal Senin tanggal 15 Juni kemarin, sewaktu saya memimpin rapat di kantor, Kabag Teknik info ke saya soal pasokan tawas yang sudah mau habis, dan dia bilang harus segera masuk, jadi saya bilang, ya harus masukkan aja hari Rabu sore harus sudah masuk, jadi saya pikir sudah clear saat itu, selanjutnya, hari Rabu nya, tawas itu masuk, dan saya telpon bapak Sugeng (pejabat pengadaan) dan tanya apakah surat-suratnya sudah ada, dijawabnya belum ada, jadi saya bilang kenapa belum ada. Karena tidak ada surat yang lengkap ya saya suruh pulang itu truk, meski saat itu sudah sempat bongkar sekitar 20 karung tetap saya perintahkan usir, karena tidak boleh kalau belum lengkap admistrasi-nya, begitulah yang sebenarnya terjadi," tegas Ir. Taufiq.

Ketika ditanya, soal isu yang berkembang di masyarakat, soal raib atau hilangnya tawas tawas tersebut, Direktur PDAM Tirtasari Binjai pun kembali menambahkan, ia tidak ingin menanggapi lebih jauh, karena, informasi tersebut tidak benar.

"Sekarang begini saja, jika memang ada sesuatu yang hilang tentu ada yang merasa kehilangan. Terlebih jika memang itu milik PDAM, kan bahaya kalau sempat ada yang hilang, pastinya aparat hukum juga akan bertindak terkait dengan kehilangan tersebut, itu isu tidak benar, sekali lagi saya pastikan itu infonya sama sekali tidak benar," cetusnya.