ASAHAN-Ditengah pandemi Covid19, Pemerintah selalu memberi himbauan untuk menaati physical distanching terhadap masyarakat. Dengan mewabahnya Covid19 pastinya sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

Dari itu masyarakat juga sangat berharap besar terhadap pemerintah agar menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Sampai saat ini Bantuan Langsung Tunai (BLT) masih sangat dinantikan kedatangannya oleh masyarakat.

Bagi masyarakat terdampak Covid19 yang belum pernah menerima BLT masih menjadi masalah sehingga masalah tersebut masih marak di tengah-tengah masyarakat Asahan khususnya.

Berbagai aksi terjadi di beberapa desa karena pembagian bantuan yang diberikan masih dianggap msyarakat tidak sesuai dan ditemukan masih banyak masyarakat yang sangat membutuhkan namun tidak menerima.

Berangkat dari semua kericuhan ditengah tengah masyarakat yang masih hangat terjadi, Kades Taman Sari, Kecamtan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, Arfian Simatupang mengadakan Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) di Aula Kantor Desa Taman Sari, Selasa (9/6/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Pulo Bandring, Jutawan Sinaga, S.STP, M.AP, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Desa Taman Sari.

Pantauan www.gosumut.com, Musdes dibuat untuk membicarakan masalah pembagian dana BLT dari dana Desa.

Camat Pulo Bandring, Jutawan Sinaga menegaskan agar penyaluran BLT yang bersumber dari Dana Desa (DD) ini agar bisa dilaksanakan sebaik mungkin tanpa ada unsur keluarga, kerabat ataupun tetangga.

"Setiap Kadus harus bisa menyampaikan ke masyarakat Desa Taman Sari agar tidak menciptakan kesenjangan lagi," tegas Jutawan Sinaga.

Berbagai pendapat telah dikeluarkan oleh peserta musyawarah hingga mendapatkan hasil keputusan dengan menetapkan jumlah penerima BLT yang bersumber dari DD sebanyak 100 KK.

Kemudian, di luar rapat, Kepala Desa Taman Sari, Arfian Simatupang menambahkan kepada www.gosumut.com bahwa ia selaku Kepala Desa selalu ingin yang terbaik untuk masyarakatnya.

"Saya selalu ingin berbuat yang terbaik buat warga saya,"*