MEDAN-Heni Sihotang, istri dari Darwin Sitorus korban pembunuhan yang kasusnya ditangani Polsek Indrapura, minta Kapolda Sumut tegakkan keadilan.

Pasalnya, warga Kabupaten Batubara ini tidak terima para pelaku pembunuh suaminya masih banyak yang berkeliaran.

Karena itu, sambil menggendong balitanya, Ibu Rumah Tangga (IRT) ini kembali mendatangi Bidang Propam Poldasu, Kamis (4/6/2020) siang

Bahkan, Heni menilai Polsek Indrapura tidak profesional dalam menananagani kasus kematian suaminya, Darwin Sitorus.

Menurut Heni, pembunuh suaminya secara bersama-sama dilakukan lebih dari 20-an orang.

Akan tetapi, Polsek Indrapura hanya menetapkan empat tersangka.

Sedangkan pelaku lainnya dipulangkan setelah sempat menjalani pemeriksaan.

Karena itu, Heni meminta keadilan dan berharap Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin untuk menjadikan kasus pembunuhan suaminya Darwin Sitorus diusut hingga otak atau dalangnya. "Saya datang lagi ke Propam Polda ini untuk meminta keadilan karena masih banyak pelaku pembunuhan suami saya yang berkeliaran. Saya minta keadilan ditegakkan untuk kami rakyat miskin ini," ujar Heni sambil menyeka air matanya.

Namun, kedatangan Heni Sihotang ke Bid Propam Polda Sumut tidak sesuai dengan harapannya.

Sebab, penyidik Propam yang menerima pengaduannya sedang tidak berada di kantor. Dia diminta datang lagi pada Senin mendatang.

Di halaman gedung Bidang Propam Poldasu, Heni berkeluh kesah kepada awak media. "Pengaduan Saya sudah tiga bulan ke Propam, namun sampai sekarang saya belum dapat hasil," kesalnya.

Menurut warga Desa Aras Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara ini, pengaduan yang dilakukannya ini karena adanya dugaan kecurangan dilakukan oleh oknum anggota Polsek Indrapura yang menangani kasus pembunuhan suaminya.

Wanita 41 tahun ini menyebutkan, dalam menangani kasus pembunuhan yang menimpa suaminya Darwin Sitorus, pihak Polsek Indrapura hanya menetapkan 4 tersangka.

Namun, menurutnya, suaminya tewas dihajar belasan orang. "Sampai sekarang belum ada kejelasan kasus pembunuhan suami saya. Katanya sudah ditahan. Tapi mana, masih banyak yang berkeliaran," ketus dia.

Menurut dia lagi, diduga para pelaku yang berkeliaran itu sempat ditahan pihak Polsek Indrapura. "Dua sampai tiga hari sudah keluar. Kita lengkap buktinya," jelas Heni.

Dengan kedatangannya ke Mapoldasu ini, dia berharap Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin dapat menindak anggotanya yang diduga tidak serius menangani kasus kematian suaminya. "Saya berharap kepada Kapolda Sumut agar ditegaskan. Jangan ada bermain-main. Capek loh pak Saya tiap hari ke sini. Tapi tidak ada kejelasan. Apa hukum tidak bisa ditegakkan bagi kami orang yang kecil ini," sebut dia.

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga bersama beberapa anggota keluarganya mendatangi Kantor Bidang Propam Polda Sumut pada hari Selasa 17 Maret 2020.

Seperti diketahui, keluarga Darwin Sitorus mengaku tidak puas terhadap rekontruksi kasus pembunuhan yang sudah digelar pihak Polsek Indrapura dan Kejari Batubara, pada hari Rabu 26 Februari 2020 lalu.

Menurut mereka, jalannya rekontruksi tersebut tidak sesuai dengan fakta atau kejadian sebenarnya. Istri korban.

Oleh sebab itu, Heni mengaku kecewa karena sejumlah fakta yang ditemukan seusai pembunuhan suaminya itu tidak diungkap dalam rekonstruksi tersebut.

Sebelumnya, Darwin Sitorus tewas bersimbah darah di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara pada hari Senin 3 Februari 2020 lalu.

Sebelum kejadian, korban sempat cekcok dengan Markus Situmorang.