JAKARTA - Tantangan bertajuk 'George Floyd Challenge' diberitakan sebagai tagar viral saat ini. Ini adalah tantangan berupa menindih leher seseorang menggunakan lututnya sambil tersenyum ke kamera.

Penelusuran GoNews.co di Instagram pada Rabu (4/6/2020) sore, Tagar #GoergeFloydChallenge tak diikuti oleh setidaknya 100 unggahan. Sementara di Twitter, pada waktu yang sama, tagar itu juga tak terpatau amat massif.

Meski begitu, tantangan aktifitas media sosial itu memang menuai reaksi kontra yang tak hanya dari para pengguna medsos.

"Kami mengonfirmasi bahwa tengah melakukan investigasi setelah gambar yang tersebar di medsos yang menunjukkan dua orang mencontoh kematian warga AS, George Floyd. Petugas telah menangkap dua remaja berusia 18 dan 19 tahun yang didakwa menyebarkan informasi yang menyebabkan keresahan dan stres," bunyi pernyataan resmi polisi Inggris dikutip dari nypost.com, Rabu (4/6/2020).

Masih segar di ingatan, George Floyd adalah korban tewas yang sidebut akibat tindakan represif polisi di Amerika Serikat. Polisi AS, Derek Chauvin, ketika itu menangkap Floyd di Minneapolis pada 25 Mei lalu. Chauvin diketahui menindih leher Floyd dengan lututnya yang belakangan disebut sebagai penyebab kematian Floyd.

Di Indonesia, insiden tewasnya Floyd, juga jadi pembicaraan masyarakat Indonesia di darat. Tak terpatau Trending maya soal ini di Indonesia, tapi kritisi atas perhatian terhadap isu HAM dalam insiden tewasnya Floyd juga muncul dari warganet Indonesia.

"Saat kejadian rasis di asrama Mahasiswa Papua, kalian semua pada tutup mata. Giliran kasusnya George Floyd kalian sok" an buka suara. Apa cuma pengen keliatan gaul? Fu** men, padahal rasisme di negeri sendiri aja belum baik," tulis aku twitter @putrantodeo_.***