JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPR mendatangi sejumlah organisasi kemasyarakatan siang ini, Rabu (3/6). Setelah Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), sasaran berikutnya adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Deputi Hubungan Antar Lembaga Satgas Lawan Covid DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, kedatangan tersebut dalam rangka mendiskusikan persiapan dan pelaksanaan new normal dalam lingkup organisasi keagamaan baik untuk peribadatan, sekolah, rumah sakit dan lain-lain yg diurus oleh organisasi keagamaan.

"Karena terbatasnya waktu kami baru bisa keempat organisasi keagamaan ini," ujar politikus Partai Golkar tersebut.

Dua organisasi keagamaan terbesar, Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama, menyampaikan masukan terkait pelaksanaan 'Tatanan Kehidupan Baru' atau yang biasa dikenal dengan 'new normal' bagi rumah ibadah dan kegiatan beribadah lainnya.

Dalam kesempatan itu, keduanya menyampaikan pentingnya pemerintah memberikan perhatian bagi umat Islam agar nyaman dalam menjalankan ibadahnya di tengah-tengah tatanan kehidupan baru mendatang.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengaku senang jika rumah ibadah kembali dibuka. Namun, ia berharap agar pemerintah dapat segera membuat protokol kesehatan yang detail.

"Menjaga jiwa adalah tujuan syariah yang paling penting, paling besar, paling utama, maka ketika mau dibuka itu pemerintah harus sudah menentukan protokol yang jelas, aturan yang jelas atau juknis yang jelas," tandasnya.

Ia berharap ada protokol kesehatan yang jelas seperti masjid di Arab Saudi. Dimana berdasarkan informasi yang diterima dari Kemenag Arab Saudi dan Masjidil Haram Makkah, umat muslim disana harus sudah berwudhu dari rumah dan membawa Al-Quran masing-masing.

Selain itu, katanya, pintu masjid wajib dibuka 15 menit sebelum adzan, kemudian pintu dan jendela dibuka semua ketika beribadah, buku-buku yang ada di masjid dipindahkan terlebih dulu.

Kemudian ketika beribadah juga umat muslim diwajibkan menjaga jarak (social distancing), tidak diperbolehkan minum di masjid dan membawa makanan. "Semua itu harus sudah jelas," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kunjungan Satgas lawan Covid-19 DPR setelah roadshow ke kementerian-kementerian, sharing melihat persiapan protokol Covid-19 yang disiapkan kementerian-kementerian dalam rangka menghadapi New Normal.

Dasco mengatakan pihaknya bersama PP Muhammadiyah dan NU turut membahas rencana pelaksanaan pelonggaran rumah ibadah. Menurutnya, hal itu perlu dibahas guna menyerap aspirasi dari organisasi masyarakat, salah satunya PBNU.

"Kami datang ke PP Muhammadiyah, dan PBNU berdiskusi banyak soal bagaimana pelaksanaan atau protokol Covid nanti kalo seandainya PSBB dilonggarkan di rumah-rumah ibadah," ucapnya.

Safari yang dilakukan Satgas Lawan Covid-19 DPR bukan kali ini dilakukan. Sebelumnya Satgas juga telah mendatangi beberapa kementerian seperti Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, Kementerian Perekonomian. Tidak hanya itu Satgas juga telah menyambangi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kamar Dagang Industri (KADIN), dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).***