JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan pembukaan rumah ibadah harus melalui tahapan ketat berdasarkan penurunan angka reproduksi (Rt) atau tingkat penularan virus corona (Covid-19). Tahapan ini juga berlaku untuk rencana pembukaan sekolah dan aktivitas ekonomi lainnya. "Kita tahu penyebaran Covid di tanah air sampai saat ini memang belum semua provinsi, wilayah, bisa dikendalikan. Oleh sebab itu, pembukaan tempat ibadah, aktivitas ekonomi, sekolah, semua melalui tahapan yang ketat dengan melihat angka kurva R0 atau Rt," ujar Jokowi usai meninjau Masjid Istiqlal, Selasa (2/6).

Jokowi menegaskan bahwa pembukaan tempat-tempat umum di sejumlah sektor ini harus menggunakan data keilmuan yang ketat. Dengan demikian, berbagai sektor itu dapat dibuka bertahap.

"Semua memakai data keilmuan yang ketat, sehingga kita harapkan akan berjalan dari tahapan ke tahapan, dari sektor ke sektor, dari provinsi ke provinsi, sesuai angka yang saya sampaikan tadi," katanya.

Jokowi sebelumnya menyebut bahwa penerapan tatanan hidup baru atau new normal dapat dilakukan di wilayah yang R0 maupun Rt Covid-19 sudah berada di bawah 1. R0 adalah angka reproduksi atau potensi penularan penyakit Covid-19.

Sedangkan Rt adalah angka reproduksi yang terjadi setelah ada intervensi dari pemerintah seperti pemberlakuan PSBB hingga lockdown.

Jokowi sendiri sempat meninjau kesiapan penerapan new normal di sejumlah fasilitas publik seperti stasiun dan mal. Untuk mengawal kesiapan itu, ia menerjunkan ribuan personel TNI/Polri berjaga di titik-titik keramaian. Sebagai tahap awal ada 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota yang dijaga.

Di sisi lain, Jokowi sempat menyinggung R0 dan Rt covid-19 di provinsi DKI Jakarta termasuk yang berada di bawah angka 1. Ia mengingatkan agar jajarannya saat ini fokus mengendalikan arus balik warga dari kampung halaman untuk menjaga agar R0 di Jakarta tak melebihi angka 1.***