SAMOSIR-Terbentuk pada April 2020, Kelompok Tani (poktan) Jadima, Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, secara gotong royong mengolah lahan padi yang akan dijadikan sebagai percontohan, Jumat (29/5/2020).

Pembukaan pertama sebelum masa penanaman menggunakan mesin handtraktor milik Desa Pardugul, dioperasikan langsung secara bergantian oleh para pengurus dan anggota kelompok tani Jadima yang berjumlah sebanyak 14 orang.

Menurut penuturan Ketua Kelompok, Sardi Hotmida V Nainggolan kepada GoSumut, luas lahan percontohan kelompoknya yang kini sedang dalam proses pengolahan, berkisar kurang lebih 10 rante dan ini dilakukan sebagai bentuk untuk menumbuhkembangkan kebersamaan seluruh anggota.

"Ini sebagai jalan untuk menumbuhkembangkan kebersamaan dalam kelompok dan guna mengembangkan kas kelompok demi kemajuan dan kesejahteraan kelompok kedepan. Rencana, ini akan berlangsung setiap tahun dengan pola pengerjaan gotong royong," tutur Hotmida Nainggolan.

Menambahi, Bendahara Kelompok, Edward Sinaga menyampaikan, selain berazaskan gotong royong, selain biaya operasional handtraktor, seluruh biaya konsumsi mulai dari proses pengolahan hingga masa panen nantinya, setiap pengurus dan anggota yang ikut, membawa perbekalan sendiri.

"Berhubung kita masih baru, kas masih minim. Agar kas tidak tersentuh, selain untuk biaya operasional, semua membawa alat dan perbekalan masing-masing, dan itu sudah menjadi kesepakatan bersama melalui musyawarah pada pertemuan bulanan kelompok," paparnya.

Ia juga menyampaikan, sebelum pengolahan dimulai, untuk mengetahui kondisi tanah, terlebih dahulu mengundang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Aljontiwan Sitanggang.

Dijelaskan, dari hasil, Potensial of Hydrogen (pH) lahan yang kini sedang diolah, butuh kapur dolomit untuk meningkatkan keasaman dan kebasahan tanah.

"Menurut penuturan PPL kita, setelah dilakukan pengukuran pH, tingkat keasaman dan kebasahan lahan yang kini sedang kita olah kurang dari 6. Maka PPL menyarankan, untuk hasil yang optimal, perlu dilakukan pengapuran menggunakan dolomit sebelum masa penanaman nantinya," jelas Edward. Pantauan GoSumut, pada proses pengolahan pertama lahan kelompok tani Jadima, semua pengurus dan anggota saling bergotong royong, mulai dari mengoperasikan handtraktor, membabat hingga mencangkul sisa luku handtraktor. Dan dari 14 jumlah pengurus dan anggota kelompok, pada proses pengolahan pertama lahan, hadir 13 orang.